kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saran perencana keuangan jika ingin investasi saham


Rabu, 18 April 2018 / 19:28 WIB
Saran perencana keuangan jika ingin investasi saham
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo mengatakan investasi saham sangat menggiurkan. Terutama iming-iming keuntungan yang bisa dikantongi.

Namun, harus diakui, investasi saham membutuhkan edukasi lebih banyak.  Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah profil risiko investor. Investasi saham lebih sesuai untuk kategori investor agresif yang berani mengambil risiko besar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Bahkan, ada juga trading saham, untuk mereka dengan profil risk taker. Kata Budi, untuk melakukan trading saham ada beberapa elemen penentu keberhasilan. Pertama adalah ilmu dasar trading saham.. Karena melakukan trading membutuhkan teknik analisa yang lebih teliti. 

Kedua adalah pengalaman. Banyak trader pemula melakukan kesalahan yang berakibat kerugian dalam melakukan trading karena kurang menguasai maupun kurang mengenali profil diri dalam melakukan trading.

"Begitu pula yang berikutnya terkait dengan tools. Penguasaan tools trading seperti aplikasi yang sesuai untuk analisa maupun informasi juga penting," ucap Budi dalam keterangannya, Rabu (18/4). 

Tak kalah penting, money management yang disiplin.  Agar risiko kegagalan lebih kecil sebaiknya trader mengikuti pelatihan dan memiliki mentor. Mencoba dengan modal kecil dari dana yang dapat ditanggung/diterima apabila terjadi risiko kerugian sebelum memasukkan uang yang lebih besar. 

Dalam melakukan money management hal yang sulit adalah untuk tetap kepada plan atau rencana. Terkadang saat naik, trader terdorong untuk terus mengambil keuntungan padahal target sudah terpenuhi. 

Kuncinya adalah edukasi dan pemahaman kepada trader pentingnya untuk tetap disiplin dengan rencana dan kapasitasnya agar apabila terjadi kegagalan tingkat kerugian dapat dibatasi dan tidak mengganggu keuangan dan dana yang sudah disiapkan untuk tujuan-tujuan lainnya secara keseluruhan. 

Ia menyarankan, sebaiknya tidak terlalu banyak membeli saham dari berbagai perusahaan untuk kemudahan monitor, dua atau tiga saham sudah cukup untuk memudahkan monitor dalam melakukan trading saham. 

Salah satu hal lain yang mempengaruhi peluang keberhasilan trading saham adalah menghindari pembuatan keputusan untuk membeli atau menjual secara emosional.

Kata dia, trader pemula saham biasanya minim pengetahuan dan pengalaman. Atau bermodal hanya ikut-ikutan agar dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi. Jadi pada akhirnya trader pemula terjebak membuat keputusan berdasarkan emosi. 

Nah, jika ingin berinvestasi saham, atau produk reksadana, Reliance Sekuritas bisa dijadikan pilihan. Selain memiliki rekam jejak bagus, dengan cabang tersebar di berbagai daerah, Reliance Sekuritas juga memiliki berbagai instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan masing-masing profil risiko investor. 

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Sriwidjaja Rauf, menyampaikan, selain sebagai underwriter dan broker, RELI juga memiliki izin sebagai agen penjual reksadana. 

"Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya seputar produk-produk investasi," ujar Sriwidjaja.  

Seperti menabung di bank, berinvestasi di reksadana juga harus dimulai dengan membuka formulir pembukaan rekening (FPR). Untuk bisa membuka FPR ini, tidak perlu lagi datang ke kantor manajer investasi atau penerbit produk reksadana. Cukup datang ke kantor APERD, seperti Reliance Sekuritas.  Di situ, masyarakat bisa bertanya seputar produk reksadana. 

Sriwidjaja menambahkan, RELI menjual beragam produk reksadana yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tentu saja, RELI juga menjual produk reksadana yang dikeluarkan PT Reliance Manajer Investasi, antara lain reksadana Reliance Saham Syariah, Reliance Dana Saham, Reliance Dana Terencana dan Reliance Cerdas Terencana,

Dalam berinvestasi, seperti reksadana, pastikan dan tentukan tujuannya, karena akan menentukan produk reksadana seperti apa yang harus dimiliki. Tujuan berinvestasi juga harus mencakup jangka waktu berapa tahun akan berinvestasi. 

Juga, ketika hendak berinvestasi saham, pahami dan pelajari dulu produk yang akan dibeli. Pastikan juga, apakah produk tersebut mempunyai legalitas yang telah disetujui oleh pihak otoritas baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia. 

Kemudian, cari informasi secara lengkap, perusahaan yang menjual produk investasi tersebut. Jangan sungkan, untuk tanyakan langsung ke OJK maupun BEI.  Posisikan sebagai investor cerdas. Selalu pelajari dan pahami produk (saham) yang akan dibeli secara fundamental maupun teknikal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×