Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga minyak dunia rebound dari level terendah dalam delapan bulan terakhir. Di pasar Asia pagi ini, harga kontrak minyak untuk pengantaran Agustus naik sebesar 89 sen menjadi US$ 78,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.42 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 78,40 per barel.
Sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan harga minyak pagi ini. Di antaranya, pertemuan pimpinan Eropa mengenai strategi untuk menyelesaikan krisis utang Eropa. Selain itu, pasar juga berspekulasi bahwa suplai minyak dunia akan ketat seiring dimulainya embargo terhadap Iran.
Sekadar informasi, Uni Eropa sepakat untuk melakukan embargo pembelian, transportasi, perbankan, dan asuransi Iran per tanggal 1 Juli mendatang.
Di sisi lain, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun US$ 2,14 atau 2,3% menjadi US$ 91,36 per barel di ICE Futures Europe exchange kemarin (28/6).
Sementara itu, hasil survei Bloomberg menunjukkan, harga minyak pada pekan depan akan menanjak akibat sanksi Uni Eropa terhadap minyak Iran. Sekitar 16 dari 42 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi harga minyak akan naik hingga 6 Juli mendatang. Sedangkan 14 responden meramal penurunan harga minyak. 12 analis lainnya memprediksi harga minyak tak akan mencatatkan banyak perubahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News