Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rapor kinerja PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) per akhir September 2013 memerah. Perusahaan investasi yang dinahkodai oleh Sandiaga S. Uno itu membukukan kerugian bersih Rp 91,08 miliar.
Padahal, September tahun lalu, perseroan mampu mencatatkan laba bersih hingga Rp 1,71 triliun. Salah satu penyebabnya adalah, Saratoga harus menanggung kerugian atas perubahan nilai wajar aset keuangan. Nilainya mencapai Rp 1,07 triliun
Hal ini akibat terjadinya penurunan nilai aset atas perusahaan tempat SRTG berinvestasi. Satu diantara perusahaan itu adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Penurunan nilai wajar perusahaan yang dinahkodai Garibaldi Thohir itu mencapai Rp 1,07 triliun. SRTG memiliki 4,88% saham di ADRO.
Selain itu, melempemnya kinerja anak perusahaan juga menjadi faktor sulitnya perusahaan membuat kinerja saham membiru. Hal itu tercermin dari penyusutan laba bersih dari entitas asosiasi dari Rp 1,71 triliun menjadi hanya Rp 448,27 miliar.
Saratoga juga harus menanggung rugi atas selisih kurs yang nilainya mencapai Rp 409,21 miliar. Sejumlah beban usaha membuat kenaikan pendapatan tidak cukup kuat untuk mencetak laba bersih.
Sepanjang periode Januari-September 2013, pendapatan bersih Saratoga tercatat naik dari Rp 1,71 triliun menjadi Rp 2,27 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News