Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sudah membukukan kontrak baru sebesar Rp 4,5 triliun hingga Agustus 2014.Raihan kontrak ini baru 29,6% dari target akhir tahun Rp 15,2 triliun.
Kontrak baru ADHI didominasi oleh proyek - proyek gedung sebesar 57%, jalan dan jembatan 19%, dan sisanya proyek infrastruktur lain.
Sementara dari sisi sumber dana, perolehan proyek baru ADHI didominasi pihak swasta sebesar 44%, diikuti proyek APBN 24%, BUMN dan BUMD 18%, dan APBD 14%.
Kontrak baru ADHI sedikit melambat lantaran ada beberapa proyek yang tertunda. "Ada juga beberapa proyek infrastruktur pemerintah yang tertunda akibat revisi APBN 2014," ujar Direktur Keuangan ADHI, Supardi di Jakarta, Kamis (18/9).
Beberapa proyek yang sudah dikantongi ADHI antara lain proyek pembangunan RSUD kota Banjarbaru senilai Rp 199,1 miliar, proyek perkuatan Dermaga Tanjung Priok senilai Rp 135,9 miliar, dan proyek Jetty dan Coal Handling milik PT Pusri Palembang senilai Rp 154 miliar.
Anak usaha ADHI, yakni PT Adhi Persada Gedung (APG) yang mulai beroperasi Januari 2014 juga telah memperoleh kontrak pekerjaan gedung dengan total nilai Rp 901,1 miliar. Proyek ini terbagi menjadi proyek Cengkareng Business City LOT 5 dengan nilai kontrak Rp 321,1 miliar, proyek Easton Park Apartemen di Serpong dengan nilai kontrak Rp 175,7 miliar, dan proyek Gedung Alfa Bonaventura RS Atmajaya dengan nilai kontrak 135,1 miliar.
ADHI optimis pemerintahan baru akan mendorong pertumbuhan infrastruktur di Indonesia, yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada kinerja perseroan.
Tahun ini ADHI menargetkan pendapatan usaha Rp 10,5 triliun atau tumbuh 7% year-on-year (yoy), laba usaha tumbuh 22,2% yoy menjadi Rp 1,1 triliun dan laba bersih Rp 426,5 miliar triliun atau tumbuh 5,1% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News