Reporter: Adisti Dini Indreswari, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Satu lagi anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat masuk Bursa Efek Indonesia. Adalah PT Salim Ivomas Pratama, anak usaha INDF di sektor agribisnis, yang bersiap melepas sebagian sahamnya melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
INDF saat ini menguasai 60,4% saham Salim Ivomas. Manajemen INDF belum bersedia membeberkan rencana IPO Salim Ivomas, termasuk berapa jumlah saham yang siap dilepas ke publik.
Yang jelas, "Apabila rencana IPO terlaksana, Salim Ivomas akan tetap menjadi anak perusahaan INDF," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF, Werianty Setiawan, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (18/2) pekan lalu.
Salim Ivomas selama ini memproduksi minyak goreng, margarin dan mentega dengan merek dagang Bimoli, Simas, Palmia, dan Amanda. Segmentasi pasar Salim Ivomas adalah kawasan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah dan Asia Timur dengan nilai ekspor sekitar 21%-30%.
Selain Salim Ivomas, divisi usaha agribisnis INDF digawangi oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang sudah lebih dulu masuk bursa saham Indonesia.
Menurut Werianty, rencana IPO Salim Ivomas tergantung pada beberapa faktor. Mulai dari persetujuan institusi berwenang, persetujuan pemegang saham, hingga kondisi pasar saham.
Pengamat pasar modal, Irwan Ariston Napitupulu berpendapat, rencana IPO Salim Ivomas akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan INDF. Pasalnya, Salim Ivomas dinilai memiliki fundamental bisnis yang cukup kuat.
Saham-saham consumer goods seperti INDF termasuk tahan banting terhadap tekanan inflasi. "Meski inflasi tinggi, produk-produk Indofood seperti mi instan dan minyak goreng akan tetap dikonsumsi," kata Irwan kepada KONTAN, Minggu (20/2).
Rencana IPO Salim Ivomas juga berpotensi mendongkrak saham INDF di pasar modal. Prediksi itu berkaca pada pelaksanaan IPO anak usaha INDF yang lain, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Menjelang penawaran saham perdana ICBP, harga saham INDF ikut terkerek hingga setinggi 20%.
Dalam proyeksi Irwan, rencana IPO Salim Ivomas bisa menggerakkan harga saham INDF naik hingga Rp 5.500 per saham. Harga INDF pada penutupan Jumat lalu (18/2) adalah Rp 4.700 per saham, menguat 0,53% dari harga penutupan Kamis (17/2).
Prospek IPO Salim Ivomas dinilai Irwan juga cerah. Satu pertimbangannya, "Harga komoditas saat ini sedang tinggi," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News