kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Saham Sektor Kesehatan Menguat, Cermati Proyeksi dan Rekomendasi Analis


Selasa, 03 Juni 2025 / 20:50 WIB
Saham Sektor Kesehatan Menguat, Cermati Proyeksi dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. PT Kalbe Farma Tbk (melalui anak usahanya PT Forsta Kalmedic Global) dan GE HealthCare resmi meluncurkan fasilitas produksi CT Scan pertama di Indonesia pada Senin (2/6). Saham emiten sektor kesehatan seperti KLBF, SOHO, dan SRAJ mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir, cek rekomendasi analis.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten sektor kesehatan seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Soho Global Health Tbk (SOHO), dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir. 

Contohnya saja, saham KLBF melesat 23,81% dalam sebulan dan naik 14,71% secara tahun berjalan (YTD). Saham SOHO dan SRAJ juga melejit sejak awal tahun ini, masing-masing 7,87% dan 27,97%. 

Di luar itu, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan anak usahanya, PT Phapros Tbk (PEHA) juga sahamnya masing-masing naik 8,26% dan 4,94% secara tahun berjalan (YTD).

Baca Juga: Sentimen Positif Dorong Saham Emiten Kesehatan di 2025, Cek Rekomendasi Analis

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo menilai penguatan saham KLBF dan SOHO terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan (top line) dan laba bersih (bottom line).

“Sedangkan kenaikan harga saham SRAJ didorong oleh aksi korporasi dari anak usaha yang membentuk entitas baru. Aksi inilah yang berpotensi menaikkan kinerja,” jelas Azis pada Kontan, (3/6).

Ia juga menyoroti bahwa Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang isinya mengimbau kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19 dapat mempengaruhi kinerja saham emiten di sektor ini.

 

“Dengan adanya kasus Covid-19 ini bisa berpotensi meningkatkan kinerja top line, karena bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan,” katanya.

Mengenai prospek jangka panjang, Azis menilai peluang tetap terbuka selama emiten mampu menjaga kinerja yang terus tumbuh.

Baca Juga: Saham TLKM Naik Signifikan Kemarin, Simak Rekomendasi Analis

“Tetapi saat ini memang masih banyak tantangan dari fluktuasi rupiah serta daya beli yang melemah. Faktor-faktor eksternal ini menjadi potensi penahan dari sisi top line dan bottom line,” tambahnya.

Dari sisi rekomendasi, Kiwoom Sekuritas memberikan rating trading buy untuk KLBF dengan target harga Rp 1.690 per saham, Azis menyebut valuasinya saat ini tergolong undervalue jika dibandingkan dengan emiten lain di sektor yang sama.

Selanjutnya: Ketua Dewan LPS Sebut Gagasan Soemitronomics Masih Relevan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×