Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham mencatatkan kenaikan harga yang signifikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang bulan Oktober 2020. Sepuluh saham dengan peningkatan harga tertinggi itu terkerek antara 61% hingga 188,34%
Mengutip data dari Bloomberg, peningkatan harga saham paling tinggi dialami oleh PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) hingga 188,34% menjadi Rp 470. Setelahnya disusul oleh PT Bank Permata Tbk (BNLI) hingga 93,97% menjadi Rp 2.250. Ada juga PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) yang naik hingga 82,69% menjadi Rp 95.
Di urutan setelahnya, harga saham PT Bank QNB Indonesia (BKSW) tercatat meningkat 81,16% menjadi Rp 125. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) terkerek 75,34% menjadi Rp 128. PT Nusantara Almazia (NZIA) naik 74,19% menjadi Rp 216 dan PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) terkerek 70,76% menjadi Rp 292.
Baca Juga: Mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (29/10)
Sementara itu, tiga saham terakhir dengan kenaikan harga tersignifikan ada PT Cipta Selera Murni Tbk yang meningkat hingga 69,93% menjadi Rp 520, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) naik 64,67% menjadi 1.235, dan BAJA terkerek 61,40% menjadi Rp 92.
Kendati mencatatkan cuan tertinggi sepanjang bulan Oktober 2020, analis menyarankan untuk tetap berhati-hati terhadap saham-saham tersebut.
Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani mengatakan, investor sebenarnya masih dapat mengikuti tren kenaikan harga beberapa saham. Akan tetap, investor perlu lebih teliti dan menganalisa likuiditas saham-sahamnya. " Karena saham-saham tersebut memiliki likuiditas yang relatif minim," jelas Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (29/10).
Hendriko mengamati, di antara kesepuluh saham itu, hanya BRIS dan BNLI yang memiliki sentimen positif. BRIS diwarnai sentimen merger bank syariah. Sedangkan BNLI terdorong rencana Bangkok Bank yang akan menjadikan BNLI sebagai bank buku IV. Sementara untuk saham-saham lain, sebenarnya tidak ada sentimen yang berpengaruh signifikan terhadap harga sahamnya.
Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada pekan depan, dipicu penurunan bursa global
Analis Panin Sekurtias William Hartanto juga berpendapat, hanya BNLI dan BBRI yang memiliki sentimen positif yang berpengaruh terhadap pergerakan sahamnya. Sementara kenaikan harga saham yang lain tidak diketahui penyebabnya.
Oleh karena itu, William cenderung menyarankan investor untuk mencermati saham-saham yang pergerakannya terdorong sentimen positif saja. Akan tetapi menurut William, secara teknikal, saham BRIS terlihat lebih menarik. " Adanya gap pada 1.125 dapat menjadi entry level dan target harga pada Rp 1.500," jelas William kepada Kontan.co.id, Rabu (28/10).