Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masuk pilihan utama alias top picks oleh sejumlah sekuritas di tengah moderasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Selain memiliki potensi upside yang menarik, kinerja fundamental emiten-emiten tersebut diniali masih akan bertumbuh.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy memprediksi ada tiga sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan IHSG tahun ini. Ketiga sektor tersebut yaitu semen, otomotif, dan telekomunikasi.
Mobilitas masyarakat akan mendorong pembelian mobil dan motor. Perusahaan-perusahaan di sektor otomotif dan industri pendukungnya akan mengalami pertumbuhan yang signifikan tahun ini. Khusus motor, penjualan unit tahun ini diprediksi tumbuh lebih dari 30% dan diyakini akan tercapai.
Di sektor telekomunikasi, belanja komunikasi masyarakat diprediksi masih akan tumbuh meskipun tingkat pemakaian ponsel pintar di Indonesia sudah cukup tinggi. Potensi pertumbuhannya diprediksi masih cukup besar terutama karena operator telekomunikasi sedang menggodok konvergensi layanan fixed broadband dengan mobile data
Baca Juga: IHSG Turun 0,76% Sepekan Diiringi Net Sell Asing Rp 1,61 Triliun
Sementara di sektor semen, Robertus menilai, pulihnya tingkat konsumsi akan mendorong pertumbuhan sektor semen. Melemahnya harga komoditas dapat menguntungkan beberapa produsen bahan bangunan itu.
Robertus merekomendasikan trading buy saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 5.100, buy saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.500, dan buy saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan dengan target harga Rp 12.875.
Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Arief Budiman menjadikan saham-saham yang masih berkinerja baik di sisa tahun ini sebagai top picks, seperti saham perbankan seiring dengan labanya yang solid. Di sektor perbankan, Ciptadana Sekuritas merekomendasikan buy saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 6.250 dan buy saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga Rp 11.300.
Arief merekomendasikan buy saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target harga Rp 34.000 per saham. Saat ini, emiten rokok tersebut lebih berfokus pada peningkatan profitabilitas dan juga akan menjadi perusahaan yang memperoleh manfaat dari konsumsi jelang pemilu
Di sektor telekomunikasi, Arief merekomendasikan buy saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) dengan target harga masing-masing Rp 2.950 dan Rp 11.000. Sektor ini merupakan sektor yang biasanya bersifat defensif ketika pasar bergejolak.
Arief juga merekomendasikan buy saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target harga masing-masing Rp 2.400 dan Rp 1.350. Kedua emiten ini diuntungkan dari kuatnya harga emas saat ini dan pesatnya perkembangan industri hilir.
Terakhir, Arief mempertahankan rekomendasi buy saham PT Siloam Hospital Tbk (SILO) dengan target harga Rp 2.565. SILO menjadi emiten yang diuntungkan dari perubahan undang-undang pelayanan kesehatan yang baru.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi menilai ada sejumlah emiten yang berpotensi meraup cuan dari gelaran pemilu. Samuel Sekuritas masih memberikan rating overweight pada sektor-sektor yang berpotensi terdampak pemilu seperti telekomunikasi, consumer staples, dan perbankan.
Prasetya meyakini bahwa sektor-sektor ini dapat tumbuh pesat di paruh kedua 2023, didukung oleh kampanye pemilu yang akan turut mendorong konsumsi domestik
Ia merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp 7.000, buy BBNI dengan target harga Rp 11.500, buy ISAT dengan target harga Rp 11.500, dan buy saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 13.000.
Samuel Sekuritas menyematkan rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga Rp 1.600 dan buy saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan target harga Rp 250. Samuel Sekuritas juga memasukkan saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), dengan rekomendasi buy dan dengan target harga Rp 1.900 per saham.
Baca Juga: Sekuritas Ramai-Ramai Memangkas Target IHSG Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News