Reporter: Recha Dermawan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,76% dalam sepekan periode 4-8 September 2023. IHSG ditutup di posisi 6.924,78 pada akhir perdagangan Jumat (8/9).
IHSG kembali gagal menembus level 7.000 pada setiap penutupan perdagangan pekan ini. Level tertinggi IHSG pada pekan ini adalah 7.020,97 pada perdagangan intraday.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG sepekan dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China. Investor AS masih khawatir akan sikap hawkish Federal Reserve dengan adanya rilis data ekonomi yang cenderung membaik. Sedangkan perekonomian China masih cenderung terkontraksi dengan adanya beberapa rilis data yang kurang baik.
"Untuk pekan depan, kami perkirakan pergerakan IHSG cenderung menguat terbatas dan masih rawan terkoreksi dengan area support 6.895 dan resistance 6.938," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/9).
Baca Juga: IHSG Turun 0,76% Dalam Sepekan, Kapitalisasi dan RNTH Bursa Ikut Terseret
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, salah satu sentimen negatif untuk IHSG sepekan ini adalah potensi kenaikan suku bunga lanjutan The Fed setelah rilis data PMI sektor jasa AS yang naik secara tak terduga.
"Sementara itu, dari China juga menunjukkan perlambatan ekonomi yang lebih parah dari perkiraan, sehingga mengancam ouitlook pertumbuhan ekonomi global," kata Fajar.
Pekan depan, terdapat rilis data inflasi AS yang akan diperhatikan pasar. Sementara dari domestik ada rilis data neraca dagang yang diperkirakan akan turun seiring dengan melandainya harga komoditas. Fajar memperkirakan, IHSG pekan depan masih akan bergerak flat cenderung melemah dengan kisaran di 6.861-7.053.
Baca Juga: Kenaikan IHSG Terganjal Faktor Eksternal, Cek Saham Rekomendasi Analis
Menurut data BEI, investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 1,61 triliun dalam lima hari perdagangan terakhir.
Menurut data RTI, ini 5 saham dengan net sell terbesar asing sepekan:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 545,36 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 166,04 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 136,05 miliar
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 109,5 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 98,71 miliar
5 Saham dengan net buy atau beli bersih terbesar asing sepekan adalah:
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 570,81 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 108,87 miliar
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 79,08 miliar
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 74,28 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 66,77 miliar
Baca Juga: IHSG Turun 0,43% ke 6.924 Hari Ini (8/9), EXCL, INTP, BRPT Top Gainers LQ45
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya empat indeks sektoral yang menguat secara mingguan. Sektor barang baku menguat 2,68%. Sektor transportasi dan logistik naik 2,40%. Sektor energi menanjak 2,26% sepekan. Terakhir sektor infrastruktur naik 1,12%.
Tujuh indeks sektoral memerah bersama dengan IHSG dalam sepekan ini. Sektor properti dan real estat mencatat penurunan terbesar, yakni 2,62%. Sektor barang konsumsi primer merosot 2,31%. Sektor keuangan anjlok 1,53%. Sektor barang konsumsi nonprimer melorot 1,01%. Sektor kesehatan turun 0,32%. Sektor teknologi terpangkas 0,17%. Sektor perindustrian melemah 0,12%.
Baca Juga: IHSG Masih Gagal Tembus 7.000, Ini Saham Dengan Net Buy & Net Sell Terbesar Asing
Top 10 gainers pasar saham sepekan ini adalah:
- PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) 88,24%
- PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) 45,12%
- PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) 42,50%
- PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) 37,97%
- PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) 31,67%
- PT Aman Agrindo Tbk (GULA) 28,68%
- PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) 26,79%
- PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) 25,66%
- PT PP Tbk (PTPP) 23,93%
- PT Tira Austenite Tbk (TIRA) 21%
Top 10 losers saham sepekan periode 4-8 September adalah:
- PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) -40%
- PT Asler Grup Internasional Tbk (RONY) -40%
- PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) -39,76%
- PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) -37,50%
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) -34,21%
- PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) -30,10%
- PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) -27,44%
- PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) -25,93%
- PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) -22,60%
- PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) -19,73%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News