kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Saham PP Presisi turun, ada perbedaan persepsi


Jumat, 24 November 2017 / 21:02 WIB
Saham PP Presisi turun, ada perbedaan persepsi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memulai debut perdananya, hari ini, harga saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) ditutup turun sebesar 4,65% ke level Rp 410. Sebelumnya, harga IPO PPRE sebesar Rp 430.

Marciano H Herman, Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia menyebut, ada perbedaan persepsi antara investor dan emiten. Hal ini membuat harga saham emiten anak perusahaan BUMN ini cenderung turun pada perdagangan perdana.

Seperti diketahui, dalam hajatan ini, Danareksa bersama tiga perusahaan sekuritas, yakni Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.

"Jadi emiten itu selalu meminta valuasi jangka panjang. Investor itu melihat ada kemungkinan risiko-risiko," terang Marciano di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/11).

Menurutnya, apabila nanti proyek sudah berjalan dan mulai ada revenue, maka akan langsung terealisasi pada nilai perusahaan. Dia menilai harga yang ada pada emiten relatif. Harga tersebut dibentuk pada saat bookbulding, sehingga investor juga sudah mempertimbangkan nilai tersebut.

"Kalau enggak begitu, dari awal sudah tidak ada yang beli. Kalau ada yang beli, maka biasanya investor sudah menilai," imbuhnya.

Pada beberapa emiten anak usaha BUMN, biasanya penjamin emisi merupakan sekuritas yang masih terafilisasi dengan pemerintah. Dengan kata lain, sekuritas pelat merah. Misalnya: GIAA, GMFI, dan JSMR.

Sumber KONTAN berbisik, jika sekuritas dan emiten tersebut sesama pelat merah cenderung enggan merawat dan menjaga harga emiten dari jerat koreksi. Meski demikian, Marciano menepis anggapan tersebut. Sebab, perbedaan persepsi antara investor dan emiten adalah hal yang wajar.

"Buktinya, ini kami ada satu dari swasta. CIMB Niaga, kalau enggak, tak mungkin mereka mau rugi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×