kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) direkomendasikan beli, berikut alasannya


Jumat, 27 November 2020 / 19:26 WIB
Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) direkomendasikan beli, berikut alasannya
ILUSTRASI. Hingga kuartal ketiga 2020 pendapatan PGAS turun 23,49% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 2,15 miliar.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami penurunan kinerja, baik pendapatan maupun laba bersih. Hingga kuartal ketiga 2020 pendapatan PGAS turun 23,49% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 2,15 miliar. Sementara itu laba bersih turun 58,75% yoy menjadi US$ 53,26 juta. 

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama memproyeksikan pada akhir 2020 PGAS bakal mengalami koreksi pendapatan maupun laba bersih. Dia memprediksi PGAS akan mengantongi pendapatan sebesar US$ 2,85 miliar dan laba bersih sebesar US$ 43 juta. 

"Tantangannya berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19 yang dampaknya luar biasa pada penurunan permintaan terhadap segala kebutuhan produk PGAS," jelas Nafan, Jumat (27/11). 

Selain itu pelaksanaan implementasi Kepmen ESDM 89.k/2020 mengenai penyaluran gas dengan harga khusus sebesar US$ 6 per MMBTU juga dinilai mengurangi optimalisasi kinerja PGAS. 

Baca Juga: Laba turun 58%, Perusahaan Gas Negara (PGAS) tertekan triple shock

Meski di tahun ini kinerja PGAS diproyeksikan masih turun, Nafan mengatakan emiten yang dikenal dengan nama PGN ini akan mulai pulih sejalan dengan pemulihan kondisi ekonomi secara makro. Nafan memprediksi di tahun 2021 PGAS akan membukukan pendapatan sebesar US$ 3,41 miliar dan laba bersih sebesar US$ 85 juta. 

Meski pulih, pendapatan PGAS masih belum kembali mencetak rekor sebelum Covid-19 atau di akhir 2019 yang sebesar US$ 3,85 miliar. Namun laba bersih sudah lebih tinggi dibandingkan akhir tahun lalu yang sebesar US$ 83,7 juta. Ini juga dipengaruhi pada proyeksi pemulihan ekonomi nasional, serta secara khusus efisiensi yang masih akan dilakukan oleh PGAS sehingga laba tahun 2021 sudah bisa melampaui kondisi di 2019. 

Baca Juga: Analis: Fundamental jangka panjang PGAS akan lebih stabil

Melihat kinerja tahun ini yang masih diprediksi turun tapi akan melanjutkan pemulihan di tahun 2021, Nafan masih merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 1.800 per saham. Pada perdagangan Jumat (27/11) harga PGAS ditutup di level Rp 1.490. 

Secara teknikal saham PGAS saat ini masih menunjukkan potensi uptrend. Adapun secara valuasi saat ini price earning ratio (PER) PGAS tercatat sebesar 34,04 kali, lebih mahal dibandingkan PER industri yang tercatat sebesar 21,29 kali. Namun, meskipun mahal PGAS dinilai kerap membagikan dividen dengan yield yang menarik sehingga investor pemburu dividen direkomendasikan maintain buy terutama saat terjadi koreksi di level support Rp 1.180. 

Baca Juga: Realisasi pembangunan jaringan gas PGN sudah mencapai 90%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×