Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masuk ke dalam indeks LQ45 dalam rebalancing mayor periode Februari - Juli 2024. Indeks ini berisikan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sebagai gambaran, Indeks LQ45 merupakan salah satu indikator penting dalam dunia investasi saham di Indonesia. Seleksi yang dilakukan oleh Indeks LQ45 didasarkan pada faktor-faktor seperti tingkat likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar, fundamental perusahaan, serta prospek pertumbuhan.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah menyatakan, pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan perusahaan yang stabil dengan didukung oleh fundamental yang kuat. Dia juga menilai, masuknya PGEO dalam indeks LQ45 ini disambut positif pelaku pasar.
“Keberhasilan PGEO masuk dalam Indeks LQ45 menandai pencapaian luar biasa. LQ45 mempertegas posisi PGEO sebagai entitas yang signifikan di pasar modal,” jelas Nelwin dalam siaran pers, Sabtu (27/1).
Baca Juga: PTMP Masuk Indeks LQ45, Analis Lebih Jagokan MTEL, PGEO dan MBMA
Nelwin menilai, kehadiran saham PGEO di Indeks LQ45 memperkuat fokus pasar modal terhadap investasi berkelanjutan. “Hal ini menandakan bahwa ketertarikan investor pada emiten-emiten sektor energi baru terbarukan (EBT) yang tinggi. “Dan ini menjadi sinyal positif yang patut disyukuri,” kata Nelwin.
Masuknya saham PGEO dalam Indeks LQ45 menandai dorongan positif terhadap transisi energi di Indonesia sekaligus membuka peluang baru bagi PGEO untuk terus memberikan dampak positif dalam sektor energi baru terbarukan (EBT).
Pada Kamis (25/2) lalu, BEI mengumumkan hasil evaluasi mayor terhadap konstituen indeks LQ45. Dalam penyesuaian kali ini, ada empat emiten baru yang masuk ke Indeks LQ45, yakni PGEO, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Keempat saham ini mendepak PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Penerapan indeks baru ini akan berlaku pada 1 Februari 2024 hingga 31 Juli 2024.
Dengan nilai pasar saham atau weight PGEO sekitar 0,29% dari total nilai Indeks LQ45, keberadaan PGEO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika indeks tersebut.
Selain Indeks LQ45, PGEO juga terdaftar dalam Indeks IDX30, IDX80, serta KOMPAS100.
Dengan pencapaian ini, PGEO memandang masa depan dengan optimisme sebagai motor penggerak utama dalam perubahan menuju energi berkelanjutan di Indonesia.
“Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional, demi memastikan keberlanjutan pertumbuhan positif serta memberikan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan,” imbuh Nelwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News