Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di sisi lain, pada kuartal ketiga 2020, harga batubara telah naik signifikan dan menyentuh level US$ 84 per ton. “Harga batubara rebound sejalan dengan dimulainya vaksinasi di beberapa negara,” terang Sukarno.
Pun demikian dengan harga komoditas nikel yang masih dalam jalur uptrend. Per Kamis (24/12), harga nikel di Bursa London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 16.993 per ton. Nikel juga sempat menyentuh level tertingginya tahun ini di harga US$ 17.590 per ton pada perdagangan Senin (14/12).
Alhasil, penguatan harga komoditas akan berdampak pada aspek fundamental emiten tambang. Sukarno menyebut, dengan asumsi adanya pertumbuhan kinerja, kesempatan pembagian dividen akan lebih besar dan akan berpengaruh untuk rasio dividend payout ratio.
Baca Juga: IHSG naik lebih dari 23% di kuartal keempat, simak saham pilihan untuk awal 2021
Investor bisa mulai masuk kembali ke saham-saham ini ketika sinyal beli telah muncul kembali. Atau, strategi jangka pendeknya ketika harga kembali membentuk swing low sebagai indikasi sinyal beli.
Adapun yang sudah menunjukkan sinyal buy kembali antara lain saham ANTM dan INCO. Sedangkan untuk saham ITMG, UNTR, dan PTBA, Sukarno bilang investor tinggal menunggu konfirmasi candle selanjutnya yang harus bullish atau bisa juga melakukan akumulasi buy dari sekarang. Untuk ITMG, Kiwoom Sekuritas Indonesia mematok target harga di Rp 16.700 dengan rekomendasi overweight.
Baca Juga: IHSG ditutup melesat 1,41%, saham-saham ini banyak dikoleksi asing, Senin (28/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News