kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham penghuni indeks LQ45 sudah naik tinggi, emiten pertambangan mendominasi


Senin, 28 Desember 2020 / 18:11 WIB
Saham penghuni indeks LQ45 sudah naik tinggi, emiten pertambangan mendominasi
ILUSTRASI. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, IHSG hanya terkoreksi tipis 3,27%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,41% ke level 6.093,55. Alhasil, koreksi yang terjadi pada indeks semakin menipis. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, IHSG hanya terkoreksi tipis 3,27%.

Bersamaan, harga saham-saham penghuni Indeks LQ45 sudah mulai pulih. Bahkan, saham di indeks dengan konstituen paling likuid ini ada yang sudah naik tinggi dibanding harga akhir tahun lalu. Saham emiten di sektor pertambangan masih mendominasi jajaran saham LQ45 dengan return tertinggi.

Saham PT Merdeka Copper Tbk (MDKA) masih memuncaki klasemen penghuni Indeks LQ45 dengan return tertinggi. Saham produsen emas ini naik 140,19% sejak awal tahun.  Di posisi kedua, terdapat saham PT Aneka Tambang  Tbk (ANTM) dengan kenaikan 138,10% secara YTD. Saham emiten produsen nikel lainnya, yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga telah memberi return positif sebesar 46,98% sejak awal tahun.

Bukan hanya tambang emas dan nikel, saham emiten yang bergerak di pertambangan batubara juga mulai menggeliat. Saham PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) misalnya, menguat 25,05% sejak awal tahun. Selain itu, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga telah memberi return positif masing-masing 25,09% dan 7,14%.

Baca Juga: Prospek saham sektor pertambangan dan keuangan tahun 2021 ini cukup menarik

Saham-saham ini pun diyakini masih prospektif seiring dengan menguatnya harga komoditas. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, jika pelaku pasar menggunakan proyeksi tahun depan dengan asumsi adanya kenaikan harga komoditas, harga saham-saham tambang saat ini masih tergolong di bawah nilai wajar (undervalued).

“Artinya, potensi menguat kembali tetap ada. Koreksi saat ini merupakan hal wajar dan tergolong koreksi wajar,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (28/12).

Sejumlah komoditas pun masih menunjukkan tajinya akhir-akhir ini. Misalkan saja, batubara. Melansir Bloomberg, harga batubara Newcastle berada di level US$ 83,6 per ton pada Kamis (24/12). Bahkan, pada Rabu (23/12), harga batubara menyentuh level US$ 84 per ton yang merupakan harga tertingginya sepanjang tahun ini.

Pada tahun 2021, Kiwoom Sekuritas mengerek target harga batubara dengan harga di kisaran US$ 78 per ton sampai US$ 89 per ton. Target ini upgrade dari sebelumnya sebesar US$ 65 per ton.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham kapitalisasi kecil menengah paling lincah dalam SMC Liquid




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×