Reporter: Dede Suprayitno, Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bulan suci Ramadan dan momentum hari raya membawa berkah bagi emiten yang bisnisnya terkait konsumsi masyarakat. Beberapa analis menilai, saham sektor konsumer makanan dan minuman, makanan olahan dan sektor ritel patut dicermati.
Reza Priyambada, Analis Binartha Parama Sekuritas, menyatakan, ada kecenderungan perlunya memperhatikan saham emiten makanan dan minuman. Sebab, pada Ramadan dan menjelang Lebaran, permintaan produk konsumer cenderung meningkat. "Produk makanan dan minuman serta farmasi ini yang paling besar, kemudian fesyen," kata Reza kepada KONTAN, Minggu (28/5).
Senada, Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas, menilai, tingkat keyakinan konsumen lebih tinggi ketika memasuki Ramadan. Karena itu, saham konsumsi dan ritel bisa menjadi pilihan yang menarik.
Dalam riset mingguannya, NH Korindo memilih tiga saham konsumer yang perlu diperhatikan saat Ramadan dan Lebaran, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Saham ini juga cukup defensif menghadapi sentimen negatif ketidakpastian global.
Pertumbuhan INDF akan didorong oleh unit-unit bisnis yang terdiversifikasi, yakni mi, tepung, agribisnis, dan distribusi. Sedangkan penjualan UNVR tahun ini berpeluang tumbuh 10,2% lewat inovasi produk serta jaringan iklan yang lebih luas.
Namun, pendapat Reza sedikit berbeda. Menurutnya, UNVR memang mendapat sentimen positif Ramadan, namun valuasi saham UNVR kini sudah mahal.
Menurut data RTI, price to book value (PBV) UNVR 54,58 kali dengan price to earning ratio (PER) sebesar 46,4 kali. Bandingkan dengan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memiliki PBV 7 kali dan PER 30 kali.
Selain UNVR, INDF dan TLKM, Bima juga merekomendasikan saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan MYOR. Bima menilai saham beberapa emiten ritel, seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga menarik. "Ada potensi konsumsi pangan dan sandang naik, sehingga positif untuk sektor food and beverage dan ritel," ujarnya.