kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,00   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,78   1,42%
  • LQ45 830   12,68   1,55%
  • ISSI 214   1,66   0,78%
  • IDX30 423   6,60   1,59%
  • IDXHIDIV20 510   7,72   1,54%
  • IDX80 120   1,70   1,43%
  • IDXV30 125   0,56   0,45%
  • IDXQ30 141   1,99   1,43%

Saham operator telekomunikasi kompak turun dua minggu terakhir, simak prospeknya


Jumat, 16 Juli 2021 / 07:00 WIB
Saham operator telekomunikasi kompak turun dua minggu terakhir, simak prospeknya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, saham-saham operator telekomunikasi kompak mencatatkan penurunan. Padahal, pembatasan mobilitas masyarakat ini seyogyanya menjadi katalis positif bagi operator telekomunikasi karena berpotensi meningkatkan permintaan data.

Selama dua minggu terakhir sampai dengan Kamis (15/7), saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terkoreksi 1,26% ke level Rp 3.130 per saham. Sementara PT XL Axiata Tbk (EXCL) minus 5,7% menjadi Rp 2.480, PT Indosat Tbk (ISAT) merosot 11,23% ke level Rp 6.125, dan PT Smarfren Telecom Tbk (FREN) turun 2,48% menjadi Rp 118 per saham.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pelemahan saham-saham tersebut dapat dijelaskan dari analisis teknikal. Mengingat, sebelum koreksi terjadi, saham-saham operator telekomunikasi sempat mencatatkan penguatan harga yang cukup signifikan.

Valdy merinci, TLKM tercatat naik 12,34% pada 20 Mei-7 Juni 2021, lalu EXCL menguat 40,40% pada 18 Mei-22 Juni 2021, ISAT naik 21,01% pada 20 Mei-22 Juni 2021, dan FREN melesat 61,45% pada 9 Juni-23 Juni 2021. "Kenaikan harga tersebut didorong oleh isu seputar pengembangan 5G dan isu merger-akuisisi. Oleh sebab itu, pelemahan yang terjadi dapat dipicu oleh aksi profit taking, memanfaatkan penguatan tersebut," tutur Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/7).

Baca Juga: Harga minyak memanas tapi saham emiten berbasis minyak tertekan, ini kata analis

Berdasarkan pertimbangan di atas, Valdy menilai bahwa saat ini TLKM adalah saham yang paling menarik secara valuasi. Dengan price earning ratio (PER) sebesar 12,89 kali per penutupan 15 Juni 2021, TLKM memiliki PER paling rendah dibanding saham-saham telekomunikasi lainnya.

Telkom juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 2,6% secara tahunan menjadi Rp 6,01 triliun di kuartal pertama 2021 yang berkontribusi pada terjaganya rasio PER TLKM. "Dengan jumlah pengguna Telkomsel yang mencapai 169,5 juta dan total BTS mencapai 232,2 ribu unit di tahun 2020, TLKM menjadi top pick kami dengan target harga Rp 3.760 per saham," kata Valdy.

Selain TLKM, Valdy juga menilai saham EXCL masih menarik. PER EXCL yang sebesar 20,75 kali per penutupan Kamis (15/7) dinilai masih relatif lebih rendah dari rata-rata PER subsektor telekomunikasi yang sebesar 23,61 kali. Berdasarkan analisis teknikal, target harga EXCL berada pada kisaran Rp 2.950-Rp 3.000.

Baca Juga: Harga CPO masih tumbuh positif, harga saham emiten sawit malah lesu



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×