kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Saham MASA tertekan hingga 3% lebih pagi ini


Kamis, 21 Juni 2012 / 10:28 WIB
Saham MASA tertekan hingga 3% lebih pagi ini
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) pagi ini dilanda aksi jual. Pada pukul 10.16, saham MASA melorot 3,77% menjadi Rp 510.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, tiga sekuritas yang paling banyak melepas saham ini antara lain: Lautandhana Securities senilai Rp 257,500 juta, Waterfront Securities senilai Rp 128,425 juta, dan Kresna Graha Sekuritas senilai Rp 45,900 juta.

Sepertinya, investor belum menilai positif rencana perusahaan untuk membangun kawasan industri seluas 210 hektare. Rencana tersebut dilakukan perseroan seiring keinginan pemerintah yang meminta semua perusahaan manufaktur pindah ke kawasan industri sebelum Desember 2014.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities, langkah produsen ban ini terbilang cukup baik karena ditujukan untuk mengembangkan bisnis terutama meningkatkan pendapatan anorganik perusahaan.

"Kendati demikian, kegiatan organik perusahaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini dapat dilihat dari seriusnya perusahaan mengembangkan lahan perkebunan karet seluas 5.000 hektare dengan total nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 13 triliun selama 60 tahun," urainya.

Dia menambahkan, bisnis karet ini digunakan untuk kepentingan perusahaan dalam memproduksi ban yang diperkirakan dapat menurunkan ongkos produksi ban perusahaan dan meningkatkan margin pendapatan.

"Terkait dengan pengembangan kawasan industri, kami sendiri masih melihat hal ini sebagai nilai tambah perusahaan saja karena belum terlihatnya angka nilai investasi dan return yang kira-kira akan diterima oleh perusahaan nantinya. Apalagi, proyek ini sendiri baru berjalan pada tahun 2014," jelasnya.

Berdasarkan konsensus, dua analis merekomendasikan buy, satu analis merekomendasikan hold, dan satu analis merekomendasikan sell. Adapun target harga rata-rata saham ini adalah Rp 665 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×