Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
Menurut Fath, kinerja emiten-emiten blue chips penghuni indeks Kompas 100 memang tengah terpuruk seiring ketidakpastian ekonomi domestik dan global.
Dampaknya, dana asing telah kabur sebanyak Rp 59,80 triliun sejak awal tahun berjalan ini.
Kata Fath, Indeks Kompas100 baru akan kembali menghijau apabila arus dana baik dari lokal maupun asing mulai deras ke saham blue chips karena saat ini valuasi perusahaan-perusahaan itu sudah tergolong cukup atraktif.
Kepastian pemangkasan suku bunga bank sentral AS, The Fed, akan menjadi salah satu pemicu untuk inflow tersebut kembali ke saham-saham blue chips.
Baca Juga: Perusahaan Konglomerasi Jadi Penggerak IHSG, Cermati Beberapa Hal Berikut ini
Sementara ini, Fath menaksir, saham-saham konglomerasi akan kembali mendominasi pergerakan indeks pekan depan.
“Probabilitasnya besar saham-saham konglomerasi masih menjadi penopang indeks dikarenakan flow masih terlihat cukup besar ke saham-saham tersebut,” ucap Fath.
William juga sepakat. Selain itu, dia menaksir indeks Kompas100 akan bergerak stagnan ke depannya seiring dengan kinerja saham unggulan Kompas 100 yang bergerak sideways dan dalam tren melemah.
Sedangkan Audi melihat, indeks Kompas100 dilihatnya akan bergerak positif ke depan meski didominasi oleh emiten konglomerasi.
Baca Juga: Sentimen Lokal dan Global Mendorong IHSG Menguat 3,75% Dalam Sepekan
Alasannya, dia menilai saham-saham konglomerasi menguasai sektor strategis, seperti perbankan, konsumer, energi dan otomotif. Selain itu, Audi juga melihat kinerja mereka cukup solid dan stabil.
Kinerja solid ini menurutnya berpotensi berlanjut apalagi pasar baru saja disuguhi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan meredanya tekanan kebijakan eksternal dan geopolitik.
Selanjutnya: Mudah! Perpanjang SIM Tanpa Calo Di SIM Keliling Bandung / Karawang Hari Ini 21/7
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier & Keuangan yang Beruntung Hari Ini Senin 21 Juli 2025, Simak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News