kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Grup Bakrie tak lagi di level gocap, analis sarankan tetap waspada


Kamis, 17 September 2020 / 03:56 WIB
Saham Grup Bakrie tak lagi di level gocap, analis sarankan tetap waspada
ILUSTRASI. Setelah lama berada di level gocap, sejumlah saham Grup Bakrie mulai bergerak naik. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah lama berada di level gocap, sejumlah saham Grup Bakrie mulai bergerak naik. Seperti yang terjadi pada saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Meski pada perdagangan Rabu (16/9), saham BRMS melemah 5,97% ke level Rp 63, namun saham BRMS sempat melonjak hingga menyentuh harga Rp 70.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, salah satu sentimen yang menaikkan saham BRMS adalah ekspektasi naiknya kinerja BRMS. Untuk diketahui, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 955.388 sepanjang semester I tahun ini, naik 2,4% secara year-on-year (YoY).

Namun dari sisi topline, BRMS membukukan pendapatan senilai US$ 2,55 juta, turun 13,9% secara tahunan.

Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, hingga periode 30 Juni 2020, sebanyak US$ 408.319 atau sekitar 16% pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emas yang dihasilkan oleh anak perusahaan, yakni PT Citra palu Minerals (CPM) di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Ini alasan saham Bumi Resources Minerals (BRMS) menjauh dari zona gocap

"Adapun sisa dari pendapatan yang dibukukan berasal dari jasa penasihat pertambangan," kata Herwin dalam keterangan tertulisnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Menurut Herwin, pendapatan BRMS di semester pertama 2020 yang berasal dari penjualan emas telah menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pada periode kuartal pertama 2020, BRMS hanya membukukan pendapatan senilai US$ 99.860 dari penjualan emas, yang mana hanya 10% dari total pendapatan BRMS di periode tersebut.

Adapun, fasilitas produksi miliki BRMS di Poboya telah memproduksi dan mengirimkan 25,25 kilogram (kg) dore bullion ke fasilitas pemurnian (smelter) Logam Mulia yang dioperasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Jakarta sepanjang semester I-2020.

Selain BRMS, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga rajin beranjak. Meski hari ini melemah 6,56% ke level  Rp 57 (dan terkena auto rejection bawah/ARB), dalam sepekan saham ENRG telah memberi hasil 14,0%.

William menilai, saham-saham ini sebenarnya bisa untuk trading harian. Namun, tingkat kesulitannya cukup tinggi. “Tetap waspada potensi kembali ke zona gocap,” ujar William.

Hal inilah yang terjadi pada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang hari ini kembali mengendap ke zona gocap.

Jikapun ingin masuk ke saham-saham yang rawan kembali ke zona gocap ini, William menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan frekuensi perdagangan saja.

Masuknya investor asing ke saham-saham ini juga tidak bisa menjadi patokan. Jika frekuensi perdagangan masih ramai, maka mereka bisa ikut masuk.

Baca Juga: Dalam sepekan saham-saham Grup Bakrie ini cuan hingga 16%, tertarik?

Hendriko Gani, Analis Sucor Sekuritas mengatakan, saham BRMS sebenarnya secara trend teknikal pergerakannya masih cukup bagus karena berada pada fase uptrend. “Tetapi memang saham-saham ini sangat berisiko tinggi karena volatilitasnya yang tinggi,” ujar dia.

Selain dari aspek fundamental, pelaku pasar juga bisa melihat arus dana dari saham tersebut di hari perdagangan, apakah terjadi aksi dominan jual atau dominan beli.

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai saham-saham lapis ketiga ini sangat fluktuaktif dan hanya cocok untuk para spekulan. Pelaku pasar pun diminta tetap waspada.

“Sebaiknya investor yang memang ingin masuk saham-saham ini tetap perhatikan fundamentalnya dan jangan mengalokasikan terlalu banyak dana untuk saham-saham ini,” terang Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×