kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,45   5,85   0.59%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Express Transindo (TAXI) mentok auto rejection bawah setelah suspend dibuka


Minggu, 26 Mei 2019 / 07:20 WIB
Saham Express Transindo (TAXI) mentok auto rejection bawah setelah suspend dibuka


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Express Transindo Utama (TAXI) akhirnya bisa diperdagangkan lagi pada Jumat (24/5) lalu setelah suspend sejak 25 Juni 2018. Pada perdagangan pertama sejak suspend, harga saham TAXI langsung anjlok menyentuh auto rejection bawah.

Jumat lalu, harga saham TAXI merosot 34,44% ke Rp 59 per saham dari harga sebelum suspend pada Rp 90 per saham. Sekadar mengingatkan, BEI menghentikan perdagangan saham TAXI setelah emiten transportasi ini gagal bayar bunga ke-16 Obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014 pada 22 Juni tahun lalu.

Hampir setahun kemudian, TAXI melaporkan penyelesaian restrukturisasi utang lewat konversi Obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014 menjadi saham. Dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat (25/4), TAXI mengungkapkan penyelesaian konversi utang obligasi ini menjadi saham dan obligasi konversi.

TAXI telah menerbitkan 4 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham untuk pemegang obligasi yang namanya tercatat pada daftar pemegang Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 pada 3 Mei 2019.

Saham yang diterbitkan ini merupakan konversi atas utang pokok Obligasi Express Transindo Utama Tahun 2014 sebesar Rp 400 miliar. Konversi ini merupakan pelaksanaan keputusan rapat umum pemegang obligasi I Express Transindo. "Perubahan sisa Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar menjadi Obligasi Konversi Express Transindo Utama Tahun 2019 tanpa bunga yang akan jatuh tempo pada 31 Desember 2020," ungkap direksi TAXI dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat lalu.

Penerbitan 4 miliar saham baru untuk konversi obligasi ini menyebabkan perubahan komposisi pemegang saham TAXI. Dalam penjelasan bursa pada 20 Mei 2019, Megawati Affan, Sekretaris Perusahaan TAXI mengungkapkan bahwa kepemilikan saham PT Rajawali Corpora pada TAXI terdilusi menjadi hanya 17,81%.

"Meskipun kepemilikian Rajawali Corpora menjadi 17,81% setelah pelaksanaan konversi saham Tahap I dan tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali, TAXI berkeyakinan bahwa Rajawali Corpora masih tetap memiliki kepentingan agar Perseroan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya," ungkap Megawati.

Rajawali Corpora memiliki 1,09 miliar saham TAXI yang sebelum konversi mencerminkan 51% kepemilikan pada emiten pemilik taksi Express ini. Pemegang Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 memiliki 65,09% saham TAXI setelah konversi. Sedangkan saham publik yang mencapai 1,05 miliar saham kini mencerminkan 17,10% kepemilikan, turun dari sebelumnya 49%.

Konversi obligasi ini merupakan konversi pertama atas Obligasi I Express Transindo tahun 2014. Pada tahap selanjutnya, TAXI akan mengonversi sisa obligasi yang kini menjadi Obligasi Konversi Express Transindo Utama Tahun 2019 senilai Rp 600 miliar menjadi 6 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×