Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Sebagai informasi, hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2019 naik menjadi 126,4 dari bulan sebelumnya yang di level 124,2.
Untuk ke depannya, Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi melihat, harga saham rokok dapat terus rally jika mendapat katalis positif.
Baca Juga: Simak rekomendasi 10 saham top losers Indeks Kompas100 sepanjang 2019
"Harga jual rokok naik terus dan harusnya margin tidak separah yang diekspektasi," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/1).
Terlebih lagi, menurut dia, valuasi saham-saham emiten rokok sudah tergolong murah akibat sentimen negatif berupa kenaikan tarif cukai yang ramai bergulir tahun lalu. Jadi, dengan katalis positif, saham-saham ini berpeluang untuk rebound. Per Jumat (10/1), price to earning ratio (PER) GGRM berada di 11,58x dan HMSP di 19,40x.
Christine juga melihat bahwa GGRM dan HMSP sama-sama telah menaikkan harga jual rata-rata atau avegare selling price (ASP) untuk produk-produk yang lebih murah. Menurut dia, hal ini dapat berdampak positif terhadap margin perusahaan rokok meski berpotensi menggerus volume penjualan.
Baca Juga: Harga saham emiten rokok kembali naik, ini penyebabnya menurut analis
Di sisi lain, ASP merek-merek andalan kedua perusahaan yang sudah memenuhi persyaratan harga jual eceran (HJE) yang baru, justru belum meningkat.