kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Saham Emiten Konglomerat Ambruk, Cermati Rekomendasi Analis


Senin, 10 Februari 2025 / 08:55 WIB
Saham Emiten Konglomerat Ambruk, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Suasana main hall Butsa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (23/1/2025). Sejumlah saham emiten milik konglomerat ambruk pada perdagangan pekan lalu, bagaimana proyeksinya pekan ini? Simak rekomendasi analis.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham emiten konglomerat mengalami tekanan dan menjadi pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu. Saham milik taipan Prajogo Pangestu tercatat mengalami penurunan signifikan.

Pada akhir perdagangan Jumat (7/2), mayoritas saham emiten Grup Barito ditutup di zona merah. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok 19,94% ke level Rp 7.025, mencatatkan penurunan akumulatif 24,26% sejak awal 2025. 

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) turut melemah 19,96%, sementara saham PT Petrosea Tbk (PTRO) terkoreksi paling dalam sebesar 24,61% ke Rp 2.880.

Baca Juga: Saham Emiten Konglomerat Menyetir Laju Bursa

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, menyatakan bahwa tekanan pada saham-saham milik Prajogo Pangestu disebabkan oleh pengumuman Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang tidak memasukkan BREN, CUAN, dan PTRO dalam rebalancing indeks Februari 2025 karena faktor kewaspadaan investasi. 

“Ketiga saham ini diharapkan menjadi pilihan pasar, namun realitasnya tidak sesuai ekspektasi,” ujar Ekky.

Selain saham Grup Barito, saham emiten milik Sugianto Kusuma alias Aguan juga mengalami pelemahan. Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) turun 2,85% ke Rp 11.075 pada perdagangan Jumat (7/2). 

Baca Juga: Diam-Diam Saham Emiten Konglomerat Tahir dan Keluarga Melesat Ratusan Persen

Sementara itu, saham emiten milik Hary Tanoesoedibjo, seperti PT MNC Land Tbk (KPIG), terkoreksi 3,94% ke Rp 122.

Sentimen Kebijakan Pemerintah

Pelemahan saham emiten konglomerat juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Terbaru, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido yang dikelola KPIG disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 6 Februari 2025. 

Selain itu, emiten properti milik Aguan tersandung kasus pemasangan pasar laut di perairan Tangerang, Banten. Pemerintah juga sedang mengkaji ulang status Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menilai bahwa kebijakan tersebut berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap pengembangan proyek emiten. 

Baca Juga: Emiten Konglomerat IPO, Investor Diingatkan Tetap Cermat

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menambahkan bahwa intervensi pemerintah terhadap proyek emiten dapat memicu volatilitas harga saham. “Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan efek panic selling terhadap saham emiten yang terdampak,” ungkapnya.

Nafan menyarankan investor untuk bersikap wait and see terhadap saham-saham emiten konglomerat yang terkena dampak kebijakan pemerintah, mengingat potensi pergerakan harga yang fluktuatif. 

Sebagai alternatif, ia merekomendasikan akumulasi beli pada saham konsumer Grup Salim, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dengan target harga masing-masing Rp 11.850 dan Rp 7.825.

Selanjutnya: Panduan Buka Deposito BRI Offline dan Online, Jenis, hingga Syarat Minimal

Menarik Dibaca: Resep Cookies Simple Tanpa Telur Cuma Pakai Teflon, Anak Kos Friendly

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×