Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
Sementara analis BRI Danareksa, Natalia Sutanto menjelaskan untuk KINO memasuki kuartal IV ini, pihaknya memperkirakan pemulihan yang lebih lambat pada divisi perawatan pribadi. Minuman, sementara itu, mungkin mendapat manfaat dari aktivitas bisnis yang lebih cepat, tetapi menghadapi tantangan mengingat musim hujan menjelang akhir tahun.
Di sisi lain, perusahaan juga berencana untuk mendorong promosi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran produk dan merek. Pandemi Covid-19 dan pembatasan mobilitas sosial di Filipina juga menjadi tantangan dalam pemasaran Lola Remedios.
"Dengan hasil hingga kuartal III-2021 yang lebih rendah dari perkiraan, kami merevisi turun estimasi laba bersih 2021 kami sebesar 19%," tuturnya. Adapun laba bersih KINO tahun ini awalnya diproyeksikan sebesar Rp 135 miliar yang kemudian diturunkan menjadi Rp 109 miliar.
Nah, dengan rencana promosi yang akan digencarkan yang akan dimulai pada kuartal IV ini dan juga antisipasi menipisnya margin antisipasi harga komoditas maka dia memproyeksikan laba bersih KINO tahun depan turun 15%. Dengan begitu, ia mempertahankan rekomendasi jual dengan target harga yang lebih rendah di Rp 1.700 per saham.
Selanjutnya: BRIDanareksa Sekuritas beri rekomendasi hold untuk Unilever (UNVR), ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News