Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
BEIJING. Saham perusahaan di sejumlah negara berkembang atau emerging market turun paling dalam sebagai imbas laporan angka perdagangan China yang merosot. Turunnya sejumlah bursa di di negara berkembang juga disebabkan adanya penolakan terhadap program bailout Yunani.
Nilai tukar rupee India turun setelah partai yang mengusung Perdana Menteri Narendra Modi mengalami kemunduran dalam pemilihan lokal. Saham China Shipping Container Lines Co turun 1,3%.
Sementara indeks Sensex penuju penurunan terpanjang salam 15 bulan, dan rupee melemah 0,7% terhadap dollar AS. Nilai tukar ringgit Malaysia dan won Korea juga turun setelah ada kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh The Fed.
MSCI Emerging Markets Index turun 0,5% menjadi 973,78 dalam perdagangan sampai 14.57 di Hong Kong. Penurunan terjadi menyusul laporan realisasi impor China pada Januari 2015 yang merosot paling terbesar dalam lima tahun ke belakang. Penurunan impor terjadi disebabkan lemahnya permintaan domestik di China.
"Ekonomi China yang lemah terus mempengaruhi negara-negara berkembang. Terutama negara yang ekspornya bergantung pada permintaan China," kata konsultan strategi investasi di Tisco Financial Group Pcl, Komsorn Prakobphol.
The Hang Seng China Enterprises Index untuk perusahaan yang terdaftar di Hong Kong turun 0,3%. Sedangkan The Shanghai Composite Index naik 0,2% di tengah spekulasi adanya permintaan saham besar-besaran di awal perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News