Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Rencana ini sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar akhir Oktober yang lalu.
Perusahaan dengan kode emiten TBIG itu akan melakukan stock split dengan rasio setiap satu saham lama dengan nilai nominal Rp 100 per saham, akan memperoleh lima saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Rencananya, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung 14 November mendatang.
Baca Juga: Saham Tower Bersama (TBIG) cenderung turun jelang stock split, begini kata analis
Akan tetapi, menjelang jadwal stock split yang ditetapkan, saham TBIG cenderung menurun. Pada Selasa (12/11) saham TBIG ditutup di level Rp 5.550. Dalam sebulan terakhir, saham TBIG turun 19,34%.
Menanggapi hal ini, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai penurunan harga saham terjadi karena investor tengah profit taking. Sebab, selama tiga bulan terakhir saham TBIG mengalami kenaikan yang siginifikan.
Asal tahu saja, berdasar penelusuran Kontan.co.id, kenaikan harga saham TBIG tiga bulan terakhir mencapai 27,59%. Sementara, selama enam bulan terakhir saham TBIG mencatatkan pertumbuhan hingga 48,40%.
Kenaikan yang signifikan salah satunya disebabkan oleh valuasi dan fundamentalnya TBIG yang dinilai baik. Wawan melihat, TBIG dipandang bisa ekspansi dan memiliki laporan keuangannya semakin baik. Aksi korporasi stock split akan membuat saham lebih murah dan terjangkau bagi pemain saham. Sehingga, saham menjadi lebih likuid dan akan semakin sering terjadi transaksi.
Baca Juga: Ini jadwal stock split Tower Bersama Infrastructure (TBIG)
Wawan menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu hingga jadwal stock split tiba.
"Biasanya, setelah stock split ada potensi untuk kenaikan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (12/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News