kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BUMN konstruksi bergerak positif, begini rekomendasi saham dari analis


Minggu, 21 November 2021 / 11:24 WIB
Saham BUMN konstruksi bergerak positif, begini rekomendasi saham dari analis
ILUSTRASI. Pekerja berada di ketinggian proyek pembangunan properti di Jakarta, Jumat (02/06). Saham konstruksi BUMN bergerak positif, analis beri rekomendasi saham. KONTAN/Fransiskus Simbolon/02/06/2017


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas saham-saham konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan kinerja positif sepanjang November 2021 berjalan. Hanya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yang memperlihatkan penurunan harga cukup signifikan.

Secara month to date (mtd) sampai dengan Jumat (19/11), WSKT merosot 11,41% ke level Rp 815 per saham. Sementara itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meningkat 6,19% ke posisi Rp 1.115 per saham, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 4,02% menjadi Rp 1.295, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terkerek 3,73% ke Rp 1.250 per saham. 

Analis Samuel Sekuritas Andreas Kristo Saragih menilai, harga saham WSKT turun karena investor masih wait and see terhadap rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue perusahaan. Pelaku pasar masih menunggu pengumuman jumlah saham yang diterbitkan beserta harga pelaksanaannya. 

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan berpendapat, penurunan harga saham yang dicatatkan WSKT disebabkan kondisi keuangan perusahaan yang paling kurang sehat dibanding yang lainnya.

Baca Juga: Kinerja ciamik, saham Astra International (ASII) dapat rekomendasi beli

"Cash flow dan utang saat ini masih dalam tahapan restrukturisasi. Otomatis WSKT jadi tidak menarik dibandingkan saham BUMN Karya lainnya," ucap Dennies saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/11). 

Meskipun begitu, untuk ke depannya, kedua analis ini menilai saham-saham konstruksi masih punya prospek yang menarik. Menurut Dennies, harga sahamnya masih bisa naik seiring adanya sentimen window dressing di akhir tahun yang berlanjut dengan January Effect. 

Kinerja perusahaan juga diperkirakan bakal mulai membaik. Pasalnya, pembangunan infrastruktur jauh lebih agresif sepanjang 2021, mengingat banyak proyek tahun 2020 yang tertunda karena pandemi Covid-19. 

Andreas pun melihat, prospek saham-saham menuju akhir tahun tergolong baik dan akan tetap bagus pada 2022. "BUMN dan kementerian mulai mengeluarkan belanja modalnya lagi sehingga ini akan menjadi pendorong kinerja BUMN Karya di 2022," kata Andreas. 

Baca Juga: Cek rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA) yang punya prospek menarik ini

Khusus WSKT, kinerja tahun 2022 juga diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun 2020 dan 2021 karena proses restrukturisasi utang telah selesai. Terlebih lagi, Waskita juga akan memperoleh tambahan modal dari pelaksanaan rights issue.

Untuk saat ini, Andreas memasang rekomendasi buy untuk keempat saham BUMN konstruksi tersebut dengan target harga ADHI di Rp 1.420, PTPP Rp 1.400, WIKA Rp 1.440, dan WSKT Rp 1.220. 

Sementara Dennies mengunggulkan WIKA dengan target harga terdekat Rp 1.350 per saham. 

 

Selanjutnya: Konsumsi semen tahun depan diramal naik, analis kompak rekomendasikan beli saham INTP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×