Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Pasar saham emerging market tak mampu bangkit ke zona hijau pada sore ini. Pada pukul 15.15 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,6% menjadi 909,47. Kemarin, indeks acuan emerging market ditutup pada level tertinggi sejak 29 Mei lalu.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), menjadi salah satu saham yang memberatkan langkah indeks emerging market. Asal tahu saja, saham eksportir batubara untuk pembangkit listrik terbesar di Asia ini, anjlok 4,82% menjadi Rp 790. Ini merupakan level terendah sejak April 2009 lalu. Aksi jual saham BUMI terjadi setelah Societe Generale SA memangkas prediksinya terhadap harga batubara.
Selain itu, beberapa saham lain yang pergerakannya juga mempengaruhi bursa emerging market antara lain: Samsung Electronics Co yang mencatatkan penurunan terbesar di sektor teknologu dan China Shipping Container Lines Co yang melorot tajam di antara saham industri lainnya.
Penurunan indeks saham emerging market terjadi seiring lonjakan tingkat yield obligasi Spanyol dan Italia. Kondisi tersebut menyebabkan investor kembali mencemaskan penyebaran krisis utang Eropa yang dipastikan akan memukul tingkat ekspor negara-negara berkembang.
"Krisis utang Eropa merupakan risiko terbesar untuk pasar saham saat ini dan akan menurunkan keinginan pengambilan risiko investor. Sepertinya, krisis sudah menyebar ke negara-negara besar seperti Spanyol dan Italia. Ini adalah hal terakhir yang ingin diketahui investor," urai Wang Weijun, strategist Zheshang Securities Co di Shanghai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News