Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin, Rabu (10/7), menjadi tonggak sejarah baru bagi saham Bank BRI (BBRI). Saham bank plat merah ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada harga Rp 4.470 per saham.
Pemecahan rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada April lalu, ketika harga untuk pertama kali mencapai Rp.4.460 per saham. Sayangnya hampir tiga bulan berikutnya rekor harga baru terpecahkan lagi.
Baca Juga: Cetak rekor, kapitalisasi pasar Bank BRI (BBRI) sentuh Rp 551 triliun
Sekadar mengingatkan, sesungguhnya harga saham BRI tidak "serendah" sekarang. Saham BBRI pernah mengalami dua kali pemecahan saham (stock split), yaitu pada Januari 2011 dan November 2017, masing-masing dengan rasio satu banding lima (1:5).
Stock split itu mengakibatkan jumlah saham BRI saat ini berlipat 10 kali lebih banyak ketimbang pertama kali go public pada 2003 lalu. Dengan kata lain, harga saat ini kira-kira sepersepuluh (0,1 kali) andaikata tidak ada stock split.
Baca Juga: Harga naik 1,36%, saham Bank BRI (BBRI) di urutan ke-2 transaksi terbesar
Nah, jika dua kali pemecahan jumlah saham tadi tidak kita perhitungkan, maka harga saham BBRI pada penutupan bursa saham kemarin setara Rp 44.700 per saham.
Ketika harga mencapai rekor seperti sekarang, tentu para investor saham bertepuk tangan gembira. Potensi keuntungan sudah membayang di depan mata.
Berapa potensi keuntungan yang mereka dapat?
Tentu saja laba atas investasi pada saham BBRI akan bervariasi, tergantung kapan investor membeli dan pada harga berapa.
Baca Juga: BRI sudah berkomitmen untuk mencaplok 19,71% saham LinkAja
Keuntungan terbesar jelas akan dinikmati oleh mereka yang membeli saham bank plat merah ini sejak penawaran publik perdana (IPO) pada 10 November 2003 silam dan belum menjualnya sampai sekarang.