kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Saham BBRI Turun Dua Hari Berturut-Turut Jelang Rilis Kinerja Semester I-2024


Kamis, 25 Juli 2024 / 06:15 WIB
Saham BBRI Turun Dua Hari Berturut-Turut Jelang Rilis Kinerja Semester I-2024
ILUSTRASI. Jika dilihat sepekan terakhir, saham BBRI masih terlihat menguat tipis 0,42%.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tertekan dalam dua hari terakhir. Rabu (24/7), harga saham BBRI turun 0,21% ke Rp 4.780 per saham. Koreksi tersebut mengecil dari penurunan hari sebelumnya yang mencapai 2,44%.

Meski demikian, jika dilihat sepekan terakhir, saham BBRI masih terlihat menguat tipis 0,42%. Maklum, pada pekan lalu, BBRI memang tampak sedang dalam tren yang meningkat. Sedangkan sejak awal tahun, harga saham BBRI masih tercatat turun 16,51%.

Sebagai informasi, bank yang akrab dengan wong cilik ini berencana untuk memaparkan kinerja keuangan terbarunya pada Kamis (25/7). 

Dari sisi realisasi kinerja, BRI masih mencatatkan kenaikan laba sekitar 8,84% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 21,9 triliun per Mei 2024. Laba BBRI ditopang juga oleh pendapatan bunga bersih yang masih tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp 45,8 triliun.

Memang, BRI tetap mampu meningkatkan penyaluran kredit di periode tersebut sekitar 10,64% YoY menjadi Rp 1.202,29 triliun. Tapi, pertumbuhan kredit tersebut termasuk yang paling rendah di antara bank KBMI 4 lainnya.

Baca Juga: IHSG Lanjutkan Koreksi, BMRI, BBRI dan TLKM Paling Banyak Dijual Asing, Rabu (24/7)

Di sisi lain, BRI tampaknya memiliki tingkat risiko kredit macet yang tinggi dibandingkan bank KBMI 4 lainnya. Ini tercermin dari biaya provisi yang dikeluarkan sepanjang lima bulan pertama tahun ini yang naik hingga 31,29% YoY menjadi Rp 17,88 triliun.

Direktur PT Rumah Para Pedagang Kiswoyo Adi menilai, pergerakan saham-saham big caps, salah satunya BBRI masih memiliki tren kenaikan dalam jangka panjang. Dia melihat investor tetap optimistis dengan kinerja laba bank besar ini.

“Profit bank bank besar kita sepertinya masih gede,” ujar Kiswoyo.

Meskipun, dia mengingatkan tetap ada potensi turun dalam jangka pendek. Sebab, ada kemungkinan investor melakukan aksi profit taking setelah paparan kinerja.

“Target harga BBRI di level Rp 6.000,” imbuh dia.

Baca Juga: Pasar Keuangan Penuh Cobaan, Target IHSG Akhir 2024 Dipangkas

Dari sisi teknikal, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana bilang secara sektoral, IDX Finance termasuk perbankan, masih berada pada fase uptrend. Meskipun dalam jangka pendek pihaknya mencermati akan adanya koreksi terlebih dahulu. 

Uptrend diperkirakan sedang terjadi pada jangka menengah,” ujar Herditya.

Herditya bilang, investor bisa mencermati harga BBRI dengan target harga di kisaran Rp 5.050 hingga Rp 5.225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×