kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BBRI Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Begini Kata Bos BRI


Minggu, 21 Mei 2023 / 15:40 WIB
Saham BBRI Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Begini Kata Bos BRI
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso saat memaparkan Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Rabu (27/10). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI Kembali menyentuh rekor level tertinggi (all time high/ATH) pada perdagangan hari Jumat (19/5).

Nilai saham BBRI tembus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah, sejak melantai di pasar modal pada 2003. Hal itu salah satunya terdorong aspirasi besar perseroan untuk mengejar profitabilitas pasca pandemi dengan target return on equity (ROE) 19% pada tahun 2025.

Pada hari perdagangan terakhir di pekan ketiga bulan Mei ini, BBRI sempat menyentuh ATH di level harga Rp 5.450 per lembar saham yaitu pada pukul 15.25 WIB. Adapun pada penutupan pasar saham (19/5/2023) BBRI berada di level Rp 5.400 dengan kapitalisasi pasar mencapai sebesar Rp 818,4 triliun.  

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pencapaian itu adalah bukti apresiasi investor terhadap komitmen BRI untuk terus tumbuh. Pasalnya, dia menjelaskan, karena BRI sukses membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) pada akhir 2021 lalu melalui rights issue, maka modal perseroan pun bertambah sangat besar.

Baca Juga: Millennium Pharmacon (SDPC) Yakin Bisa Tingkatkan Kinerja Keuangan Tahun Ini

Melalui aksi korporasi tersebut BRI mendapat tambahan modal Rp 41 triliun dari investor. 

“Dan CAR (capital adequacy ratio) kami 25,1%. Maka menekan return on equity (ROE), sehingga return on equity-nya menjadi lebih rendah karena modalnya menjadi lebih besar. Salah satu hal tersebut yang kemudian membuat saham BBRI bergerak di bawah Rp5.000,- pada tahun lalu”, ujarnya dalam siaran pers, Minggu (21/5).

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bank yang fokus di segmen UMKM. Menurut Sunarso, tantangan utamanya bagi perseroan adalah harus me-leverage modal atau kapital yang dimiliki.

“Kalau begitu apa tantangan utamanya? Saya sudah berbicara ke mana-mana, ke seluruh dunia (melalui forum-forum internasional) saya sampaikan bahwa tantangan BRI adalah harus me-leverage kapitalnya itu dengan 3 hal. Pertama adalah tumbuh, kedua adalah tumbuh, dan ketiga adalah tumbuh,” tegasnya.

Setelah dua tahun pasca rights issue dan Holding UMi berdiri, menurutnya perseroan kini membuktikan bisa tumbuh. Saat ini CAR BRI tergolong tinggi mencapai 24,9%. Tapi di waktu yang sama, BRI dapat men-deliver return on equity 21,18% pada akhir kuartal I/2023. 

Baca Juga: FKS Food Sejahtera (AISA) Catatkan Perbaikan Kinerja pada Kuartal I-2023

“Saya kira tidak ada bank di dunia dalam waktu yang sama punya CAR yang 25% namun juga mampu menghasilkan return on equity 21%. Dan kami juga memiliki komitmen untuk terus tumbuh secara sustainable, saya kira itu kuncinya”, pungkasnya.

Sebagai gambaran ROE BRI sebelum pandemi yaitu pada 2019 di kisaran 20%. Sempat menurun di bawah 15% pada tahun 2020. Pada kuartal I/2022 ROE BRI adalah 17,22% dan naik 3,96% menjadi 21,18% pada tiga bulan pertama tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×