Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (4/3) saham BBCA (Bank Central Asia Tbk.) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBCA persis di harga penutupan Rp 32.200 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan Selasa (3/3), harga saham BBCA naik 1,90% dari Rp 31.600.
Mencatatkan harga tertinggi Rp 32.500 dan harga terendah Rp 31.300, saham BBCA ditutup naik Rp 600 per saham dalam sehari.
Baca Juga: Mayoritas menghijau, cermati saham-saham LQ45 yang tiga hari beruntun naik
Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (27 Februari 2020), harga saham BBCA hari ini sudah naik 2,38 % dibanding harga saat itu (Rp 31.450).
Namun, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (5 Februari 2020), harga saham emiten ini masih minus 4,31%, dari semula (Rp 33.650).
Adapun sejak setahun lalu (5 Maret 2019) harga saham BBCA masih 17,20% lebih tinggi daripada harga saat itu (Rp 27.475).
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 532,74 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 16.605.000 lot.
Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 1.159, maka price to earning ratio (PER) saham ini 27,78 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 4,56 kali.
Pada akhir sesi perdagangan, Rabu (4/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik lumayan tinggi.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham BMRI, SMGR dan CPIN untuk perdagangan Kamis (5/3)
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.650,14.
Itu berarti dalam sehari perdagangan di market, indeks utama di bursa saham Indonesia ini naik 2,38%.
Kenaikan IHSG itu sejalan situasi indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sepuluh di antaranya positif. Detailnya sebagai berikut:
- Sektor Infrastruktur (4,02%)
- Sektor Industri Dasar (3,87%)
- Sektor Manufaktur (2,54%)
- Sektor Keuangan (2,37%)
- Sektor Barang Konsumsi (2,13%)
- Sektor Tambang (1,86%)
- Sektor Konstruksi (1,44%)
- Sektor Aneka Industri (1,29%)
- Sektor Perdagangan (1,13%)
- Sektor Pertanian (1,05%)
Tampak bahwa kenaikan paling tinggi perdagangan ini menimpa indeks sektor infrastruktur.
Baca Juga: Strategi Sri Rejeki Isman (SRIL) bidik pertumbuhan pendapatan 8% pada 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News