Reporter: Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto
Menurut William, harga pelaksanaan rights issue yang menarik adalah yang berada di bawah harga pasar sahamnya. Sementara keberadaan pembeli siaga dianggap penting karena ada pihak yang siap menyerap saham baru yang dikeluarkan.
Baca Juga: Berhasil kantongi laba, begini rekomendasi saham Waskita Karya (WSKT)
Di antara saham-saham di atas, William menilai rights issue BJBR paling menarik ditebus karena memiliki jumlah saham baru yang paling sedikit. "Dengan jumlah saham baru paling sedikit, berarti kemungkinan dilusi kepemilikannya juga tidak akan terlalu banyak," ucap William saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/11).
Selain itu, rights issue AGRO dan BCIC juga bisa menjadi pilihan karena memiliki harga penawaran di bawah harga pasar. Jika tertarik, investor bisa memanfaatkan peluang penurunan harga sebelum pelaksanaan rights issue untuk membeli saham-saham ini.
"Saham-saham yang rights issue umumnya mengalami pelemahan harga sehingga kemungkinan saham-sahamnya menurun dulu," kata William.
Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, dari emiten-emiten di atas, ada dua saham yang berpeluang menguat dalam jangka menengah, yakni BANK dan BCIC. Target harga untuk BANK berada di level Rp 3.100-Rp 3.300 per saham, sedangkan BCIC Rp 380-Rp 400 per saham.
Meskipun begitu, sebelum menguat, dua saham ini berpotensi untuk turun terlebih dahulu. Oleh sebab itu, para investor dapat mencermati level support pada BANK dan BCIC. "Selama tidak break dari support-nya, maka kami perkirakan harganya masih cenderung uptrend," ucap Herditya.
Support untuk BANK berada di level Rp 2.280 dan BCIC Rp 132 per saham.
Itulah rekomendasi sejumlah saham yang akan melakukan rights issue. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BANK, BCIC, BJBR, BNBA dan AGRO ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Selanjutnya: Harga saham MNCN tren naik, investor harus jual atau beli? Ini rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News