Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham bank digital masih belum bisa bangkit dari tren penurunan selama sekitar setahun terakhir hingga perdagangan Rabu (8/3).
Kinerja beberapa bank yang sudah menunjukkan hasil positif tidak mampu mengungkit pergerakan harga saham mereka.
Penurunan harga saham ini tidak terlepas dari pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan suku bunga.
Bank digital memang sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Baca Juga: Euforia Berakhir, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham Bank Digital
Agar bisa bersaing dengan bank besar, bank digital harus memberikan suku bunga yang lebih besar.
Semakin tinggi bunga acuan, bunga dana yang ditanggung bank digital akan kian tinggi.
Alhasil, itu akan berdampak pada kenaikan biaya dana. "Hal ini tentu memberatkan kinerja bank karena beban bunga akan semakin besar," ujar Research & Consulting Manager Infovesta, Nicodimus Kristiantoro mengatakan kepada KONTAN, Rabu (8/3).
Nico melihat potensi kenaikan suku bunga di tahun ini akan lebih lambat.
Hal itu menurutnya menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham bank digital pada separuh kedua mendatang.
Baca Juga: Beri Panduan kepada Nasabah, Standard Chartered Gelar World of Wealth 2023
Apalagi di sisi lain, fundamental bank digital semakin kokoh seiring dengan beragam inovasi yang dilakukan,
Namun, menurut dia, pergerakan saham-saham bank digital masih fluktuatif sampai ada tanda-tanda kenaikan bunga acuan berhenti.
Nico belum merekomendalikan beli saham bank digital saat ini.
Jika ada yang ingin masuk, ia menyarankan agar investor mencermati pola teknikalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News