Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) pada perdagangan hari ini. Suspend diterapkan setelah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ARTO.
"Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham Bank Artos Indonesia (ARTO) pada perdagangan tanggal 4 Oktober 2019," ungkap Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam pengumuman bursa, Kamis (3/10).
Penghentian sementara perdagangan saham ARTO dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Suspend ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi saham ARTO.
Baca Juga: IHSG berbalik turun, tiga saham melonjak lebih dari 20%
Harga saham Bank Artos terus melaju di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan. Bahkan, kenaikan harga saham bank ini mencapai double digit setiap hari.
Pada perdagangan Kamis (3/10), harga saham ARTO melonjak 24,85% ke Rp 2.110 per saham. Ini adalah level harga tertinggi saham ARTO sejak intial public offering (IPO) pada 12 Januari 2016.
Dalam empat hari perdagangan sepanjang pekan ini, harga saham ARTO telah melonjak 142%.
Baca Juga: Bank Artos targetkan naik kelas jadi bank BUKU II usai rights issue tahun ini
Sekadar informasi, awal pekan ini pada Senin (30/9), rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Artos menyetujui rencana akuisisi/pengambilalihan saham Bank Artos dengan jumlah tidak kurang dari 51% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. RUPSLB juga menyetujui penambahan modal lewat hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sebanyak-banyaknya 15 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi rights issue, akan ada dua pemegang saham baru Bank Artos. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia akan memiliki 37,65% saham ARTO setelah rights issue. Pemegang saham baru lainnya adalah Wealth Track Technology Limited yang akan memiliki 13,35%.
Pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya pada rights issue akan terdilusi kepemilikannya maksimum 92,56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News