Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) mencatat lonjakan signifikan sejak diakuisisi oleh PT Eco Energi Perkasa (EEP), anak usaha CNGR Advanced Material asal Tiongkok.
Pada perdagangan Kamis (5/6), saham PACK ditutup di level Rp 3.400, naik 1,8% dibanding hari sebelumnya. Dalam sebulan ini saja sudah naik hingga 58,14%, sementara secara tahun berjalan (YTD) saham ini sudah meroket 403,7%.
Baca Juga: Harga Saham Abadi Nusantara (PACK) Masih Melonjak, Investor Disarankan Hati-Hati
Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan bahwa lonjakan harga saham PACK sebagian besar dipicu oleh ekspektasi pasar.
“Kami melihat sebagian besar kenaikan itu didorong oleh euforia masuknya CNGR, bukan dari sisi kinerja aktual saat ini. Valuasi saat ini juga sudah terlalu premium,” kata Miftahul kepada Kontan, (9/6).
Sejak diakuisisi pada akhir 2024, PACK mengubah arah bisnisnya dari sektor kemasan plastik menjadi perusahaan yang fokus pada pertambangan nikel. Perubahan tersebut dinilai strategis, seiring prospek jangka panjang sektor nikel yang positif, terutama dalam ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).
Baca Juga: Terindikasi UMA, Saham Abadi Nusantara Hijau Investama (PACK) Dipantau BEI
Namun, hingga saat ini, perubahan tersebut belum tercermin secara signifikan pada laporan keuangan. Meskipun arah bisnis baru menjanjikan, Miftah menilai tantangan yang dihadapi PACK masih cukup besar.
“Kami realistis dalam menilai tantangan ke depan, terutama karena transisi ke pertambangan bukan hal mudah. Manajemen harus solid, mengingat sektor ini menuntut kompetensi teknis, regulasi, dan struktur biaya yang jauh lebih kompleks,” tegasnya.
Untuk saat ini, perkembangannya sudah mulai terlihat. Menurutnya, pasar masih menanti langkah konkret dari perusahaan, termasuk produksi tambang pertama, kerja sama downstream, hingga kontribusi riil ke pendapatannya nanti.
“Secara umum, kami menilai prospeknya menarik, tapi tetap ada risiko eksekusi yang harus dicermati. oleh karena itu untuk saat ini kami masih cenderung wait and see untuk saham PACK,” tutupnya.
Selanjutnya: Permodalan Kopdes Merah Putih Rp 400 T dari APBN Perlu Kajian Fiskal Mendalam
Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Bra untuk Payudara Besar, Nyaman dan Anti Kendur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News