Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melanjutkan tren negatif setelah kembali ditutup melemah. Pada perdagangan Rabu (9/9), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.799 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan demikian rupiah melemah 0,23% dibandingkan level penutupan Selasa (8/9) yang masih berada di level Rp 14.765 per dolar AS. Kompak, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mengalami pelemahan. Mata uang Garuda ini ditutup turun 0,37% ke level Rp 14.853 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pelemahan rupiah tak terlepas dari beralihnya investor ke aset safe haven. Hal ini tercermin dari dolar AS yang menguat ke level tertingginya dalam empat minggu terakhir.
“Sentimen safe haven masih akan menjadi katalis pemberat rupiah pada perdagangan besok (10/9). Kekhawatiran no deal Brexit setelah PM Inggris Boris Johnson berencana mengganti bagian dari Perjanjian Penarikan Brexit bulan Januari, yang berpotensi membahayakan perjanjian tersebut dan menciptakan gesekan di Irlandia Utara,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (9/9).
Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup melemah 0,23% ke Rp 14.799 per dolar AS
Alwi menambahkan, perdagangan besok juga masih minim data ekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga semakin memberatkan rupiah. Katalis positif rupiah disebut Alwi kemungkinan datang dari sisi teknikal.
“Jika melihat pola shooting star di candlestick setelah harga tertahan di resistance Rp 14.860, ada peluang rebound dari sisi teknikal. Posisi dolar yang juga sudah overbought, bisa saja memicu terjadinya profit taking,” tambah Alwi.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Alwi memperkirakan rupiah pada esok hari akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.690 per dolar AS-Rp 14.860 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG tumbang 1,81% ke 5.149 pada Rabu (9/9), net sell asing masih berlanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News