Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Hanya tinggal selangkah, indeks Dow Jones Industrial Average akan menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah. Analis menilai, volatilitas yang terjadi di pasar saat ini bisa mendorong langkah Dow untuk segera menembus lever rekor tersebut dalam waktu dekat.
"Mengingat fakta bahwa indeks Dow Jones hanya memiliki selisih beberapa poin saja dari rekor dan ini merupakan hari terakhir bulan Februari untuk window dressing, kemungkinan Dow toreh rekor baru sangat besar," jelas Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgonery.
Meski demikian, pergerakan pasar saham juga bisa dipengaruhi oleh data yang akan segera dirilis. Yakni, revisi angka Produk DOmestik Bruto AS kuartal IV yang diprediksi akan naik 0,5% setelah data sebelumnya menunjukka penurunan sebesar 0,1%. Selain itu, pemerintah AS juga akan merilis data mengenai tingkat klaim pengajuan pengangguran.
Itu sebabnya, Luchini berpendapat, bursa AS juga berpotensi terkoreksi. "Sangat mungkin indeks Dow Jones bisa menyentuh level rekor, dan kemudian turun dari level tersebut pada hari yang sama," jelasnya.
Sementara itu, Laszlo Birinyi Associates berpendapat, pasar saham AS saat ini memasuki tren bullish. Kenaikan pasar saham tidak hanya disebabkan oleh pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke. "AS memiliki data yang sangat baik mengenai penjualan rumah dan lain sebagainya," jelas Birinyi.
Catatan saja, tadi malam (27/2), indeks Dow Jones ditutup dengan penambahan 175 poin sehingga melaju ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Indeks Dow Jones ditutup pada level 14.075, kurang dari 100 poin dari level penutupan tertingginya sepanjang sejarah yaitu 14.164 yang tercipta pada 9 Oktober 2007 lalu.
Sedangkan indeks S&P 500 naik 19 poin menjadi 1.515, masih di bawah level tertinggi 2013 dan berjarak 50 poin dari level rekor tertingginya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News