Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) gagal mencapai kuorum dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jumat ini (20/12). Pemegang saham BUMI yang datang hanya mewakili 24,38% dari total pemegang saham yang sah.
Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, pihaknya membutuhkan suara sekitar 50% hingga 75% untuk meloloskan agenda hari ini.
"Agenda pertama perlu 50%, agenda kedua 65%, dan agenda ketiga 75%," ujarnya, Jumat (20/12).
Adapun ketiga agenda tersebut adalah, pertama, persetujuan pengalihan saham-saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) milik BUMI.
Kedua, menjaminkan dan mengalihkan sebagian besar harta kekayaan perseroan.
Ketiga, perubahan struktur modal saham dan perubahan serta penegasan seluruh anggaran dasar (AD) BUMI.
Ketiga agenda tersebut berkaitan dengan restrukturisasi utang BUMI kepada China Investment Corporation (CIC). Senin pekan depan (23/12), manajemen BUMI akan melaporkan hasil RUPSLB ini kepada OtoritasJasa keuangan (OJK).
Tiga pekan setelah itu, atau tepatnya 10 Januari 2014, BUMI akan menggelar RUPSLB yang kedua. Jika RUPS tidak kuorum juga, maka BUMI akan meminta kepada OJK untuk menentukan prosentase kuorum.
"Berapa akan diturunkan, itu keputusan OJK," kata Dileep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News