Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pelemahan rupiah hingga saat ini masih dipengaruhi oleh minimnya sentimen positif di pasar.
Padahal rupiah sempat terbantu dengan apresiasi yen Jepang pasca imbas dirilisnya penurunan nilai ekspor di pekan sebelumnya. "Namun, apresiasi tersebut juga diimbangi dengan pelemahan Yuan karena masih adanya ekspektasi pelemahan ekonomi China. Selain itu, pelaku pasar juga terlihat menahan diri jelang pertemuan The Fed pada 30-31 Juli 2013 waktu AS setempat yang akan membahas perlu tidaknya stimulus moneter ekonomi AS dilanjutkan," kata Reza di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Bila The Fed masih akan melanjutkan program stimulus moneternya, hal ini berarti ekonomi AS belum pulih sehingga investor asing masih akan mencari portofolio di negara lain, khususnya di negara berkembang dan tidak terkecuali Indonesia.
Bila sebaliknya, berarti ekonomi AS sudah mulai menunjukkan perbaikan sehingga investor asing akan hengkang dari Indonesia dan kembali masuk portofolio investasi di negaranya.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia kemarin, Senin (29/7/2013), rupiah di level Rp 10.270 per dollar AS, melemah dibanding periode di akhir pekan lalu di level Rp 10.265 per dollar AS. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News