Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada 2009 lalu mengangkat kinerja PT First Media Tbk (KBLV). Anak usaha Grup Lippo ini menangguk keuntungan kurs sebesar Rp 104,93 miliar. Padahal, pada 2008 lalu, First Media justru menanggung kerugian sebesar Rp 94,64 miliar.
Keuntungan kurs ini otomatis mengangkat laba bersih First Media. Sepanjang 2009 lalu, laba bersih KBLV naik 134,56% menjadi Rp 32,79 miliar. Pada 2008 lalu, KBLV justru tekor sebesar Rp 94,87 miliar.
Kendati demikian, beban usaha KBLV ini justru meningkat 31,42%. Sebelumnya di 2008 hanya Rp 277,47 miliar dan pada 2009 meningkat ke angka Rp 364,68 miliar. Padahal, penjualan KBLV justru menurun dari sebelumnya Rp 59,737 miliar menjadi Rp 48,97 miliar tahun lalu.
Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang memperkirakan kinerja KBLV akan semakin meningkat. Dia memperkirakan pendapatan KBLV meningkat menjadi Rp 903 miliar dan laba bersih sebesar Rp 43,5 miliar. “Keuntungan ini juga tak lepas dari penguatan rupiah pada tahun ini,” katanya.
Bagi investor, Edwin menyarankan untuk tidak buru-buru mengoleksi saham KLBV. Pasalnya, Edwin menghitung rasio utang terhadap ekuitas KBLV cukup tinggi yakni mencapai 4,7 kali. Total utang KBLV saat ini mencapai Rp 1,33 triliun. Selain itu, Edwin mengingat KBLV kini masih terlibat sengketa dengan pihak Astro soal televisi prabayar. Jadi dia menyarankan investor untuk mengambil sikap menunggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News