CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.894   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Rupiah terus menguat di hadapan dolar Amerika


Jumat, 25 Oktober 2019 / 14:43 WIB
Rupiah terus menguat di hadapan dolar Amerika
ILUSTRASI. Teller menunjukkan uang rupiah yang ditransaksikan di kantor pusat BNI, Jakarta, Senin (19/3). Rupiah terus menguat di hadapan dolar Amerika pada Jumat (25/10). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.


Reporter: Anna Suci Perwitasari, Intan Nirmala Sari, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus menunjukkan penguatan di hadapan dolar AS. Mengutip Bloomberg pada Jumat (25/10) pukul 14.27 WIB, rupiah bertengger di level Rp 14.047 per dolar AS.

Dengan begitu, rupiah berbalik menguat 0,08% setelah sempat melemah pada pagi tadi. Pada penutupan kemarin sendiri, rupiah parkir di level Rp 14.059 per dolar AS.

Baca Juga: Selepas tengah hari, rupiah menguat 0,07% ke level Rp 14.049 per dolar AS

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menilai secara umum, pergerakan rupiah masih stabil lantaran ditopang sentimen pemangkasan suku bunga acuan atawa BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) sebesar 25 bps menjadi 5%.

Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir memang terus menguat seiring dengan derasnya aliran dana asing ke pasar obligasi. Tetapi, kemarin terjadi aksi profit taking juga di pasar obligasi. "Di tambah indeks AS mengalami technical reversal setelah beberapa hari belakangan terus melemah," kata Satria, kemarin.

Efek pemangkasan BI 7-DRR masih berpotensi menopang pergerakan rupiah hari ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, mata uang Garuda berpeluang menguat lantaran pelaku pasar masih menunggu hasil rapat FOMC pekan depan.

David memprediksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.020-Rp 14.080 per dollar AS. Rupiah berpeluang menguat tinggi jika data klaim pengangguran Negeri Paman Sam melebihi proyeksi sebesar 216.000.

Baca Juga: Jokowi panggil calon wamen, IHSG melemah 0,57% ke 6.303 di akhir perdagangan sesi I

Sementara Ibrahim masih melihat sentimen eksternal bakal membuat rupiah sulit rebound. Masalah Brexit yang belum juga kelar membuat pelaku pasar cenderung hati-hati masuk ke aset lindung nilai. Karena itu, menurut perhitungan dia, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.010-Rp 14.070 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×