kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah tertekan risk appetite


Jumat, 15 April 2016 / 07:15 WIB
Rupiah tertekan risk appetite


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kenaikan bursa saham global mendorong kenaikan dollar AS. Di pasar spot Kamis (14/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turun 0,17% menjadi Rp 13.180.

Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 1,08% ke posisi Rp 13.238 per dollar AS.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan, pelaku pasar kembali ke aset beresiko, setelah data ekonomi China menunjukkan perbaikan.

"Ketika risk appetite meningkat, dollar AS cepat menguat," paparnya.

Data negatif dari Negeri Paman Sam tidak berdampak pada pergerakan USD. Di sisi lain, belum ada sentimen dalam negeri yang dapat mengangkat rupiah. Alhasil mata uang Garuda tersungkur.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, para pelaku pasar kini mencermati data dari sisi eksternal. Apalagi, Dana Moneter Internasional (IMF) baru saja memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,2%.

Dari dalam negeri, pasar menanti data neraca perdagangan bulan Maret. "Neraca perdagangan Maret diprediksi masih surplus, tapi turun dari bulan sebelumnya," papar Josua.

Ia memprediksi, hari ini rupiah lesu di Rp 13.150-Rp 13.300 per dollar AS. Senada Yulia menduga, rupiah melemah di rentang Rp 13.000-Rp 13.300 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×