Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran adanya gelombang kedua pandemi membuat nilai tukar rupiah melemah. Di pasar spot rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.265 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,46% ke Rp 14.369 per dollar AS.
Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, mengatakan, jumlah pasien positif korona yang terus bertambah secara global membuat pelaku pasar khawatir bisa terjadi gelombang kedua, meski gelombang pertama belum usai.
Baca Juga: BI catat penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 8,2% pada Mei 2020
"Beberapa kawasan di AS dan Inggris membatalkan pembukaan ekonominya dan pembatasan kembali dijalankan setelah sempat protokol dilonggarkan," kata Alwi, Selasa (30/6).
Potensi lockdown kembali dilakukan mengancam percepatan pemulihan ekonomi dan akhirnya memukul nilai tukar garuda. Kini, pelaku pasar kembali menjauhi aset berisiko dan mengoleksi dolar AS sebagai aset safe haven.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan rupiah masih melemah karena masalah geopolitik dan kecemasan second wave.
Baca Juga: Ini faktor yang memengaruhi likuiditas perekonomian naik 10% pada Mei 2020