CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.748   19,00   0,11%
  • IDX 8.474   67,82   0,81%
  • KOMPAS100 1.175   10,03   0,86%
  • LQ45 857   8,05   0,95%
  • ISSI 296   2,12   0,72%
  • IDX30 446   3,49   0,79%
  • IDXHIDIV20 518   3,97   0,77%
  • IDX80 132   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,80   0,59%
  • IDXQ30 143   1,18   0,83%

Rupiah Tertekan Buntut Risalah The Fed


Kamis, 20 November 2025 / 11:27 WIB
Rupiah Tertekan Buntut Risalah The Fed
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025. Nilai tukar rupiah di pasar spot langsung melemah di awal perdagangan hari ini, Kamis (20/11/2025).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot langsung melemah di awal perdagangan hari ini. Kamis (20/11/2025), rupiah dibuka di level Rp 16.735 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah melemah 0,16% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.708 per dolar AS. 

Pelemahan ini sejalan dengan tren depresiasi mayoritas mata uang Asia. Ada pun tekanan terhadap rupiah muncul setelah pasar mencermati risalah pertemuan terbaru Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). 

Dalam rapat yang berlangsung pada 28–29 Oktober, sejumlah pejabat The Fed mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan besar akan dipertahankan stabil hingga akhir 2025.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai publikasi risalah tersebut menjadi salah satu pemicu melemahnya rupiah pada pagi ini, Kamis (20/11/2025). 

Baca Juga: Bursa Asia Reli di Pagi Ini (20/11): Ditopang Kinerja Nvidia, Nikkei Melonjak 3,39%

Menurutnya, penguatan dolar tidak hanya terjadi terhadap rupiah, tetapi juga terhadap sebagian besar mata uang global.

Meski demikian, ia menambahkan bahwa arah pergerakan mata uang dapat berubah bergantung pada rilis data ekonomi ke depannya, mulai dari rilis inflasi dan tenaga kerja di AS.

"Selain itu, pergerakan rupiah juga bakal dipengaruhi oleh prospek tingkat suku bunga Bank Indonesia yang diprediksi masih akan turun ke depannya," kata Lukman kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).

Lukman memproyeksikan pergerakan mata uang garuda akan berada di posisi rentang Rp 16.700-Rp 16.900 pada akhir tahun 2025.

Secara terpisah, Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah saat ini turut dipicu arus keluar modal dari pasar surat utang negara seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS. 

Kondisi ini didorong oleh menurunnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed dan banyak pelaku pasar memilih bersikap wait and see terhadap perkembangan data ekonomi.

"Ini menjadi faktor buat investor untuk jual surat utang negara Indonesia dan kita lihat jumlah kepemilikan asing di surat utang negara terus mengalami penurunan," ucap Myrdal kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).

Selain itu, meningkatnya kebutuhan dolar menjelang akhir tahun baik untuk pembayaran impor maupun pengisian stok awal tahun ikut menambah tekanan terhadap rupiah.

Myrdal menambahkan, pada akhir tahun rupiah masih berpeluang menguat, didukung potensi arus masuk kembali setelah arah kebijakan suku bunga The Fed lebih jelas, perbaikan data ekonomi AS, realisasi investasi asing langsung (FDI), serta tren surplus neraca perdagangan.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.735 Per Dolar AS di Pagi Ini (20/11), Asia Terkoreksi

Selanjutnya: 178 Orang yang Terjebak di Gunung Semeru Akan Dievakuasi Hari Ini, Kamis (20/11)

Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Parfum Evangelline yang Punya Wangi Fresh, Cocok buat Daily Activity

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×