kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.855   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.497   51,23   0,79%
  • KOMPAS100 934   7,46   0,81%
  • LQ45 728   5,80   0,80%
  • ISSI 207   1,28   0,62%
  • IDX30 377   1,86   0,50%
  • IDXHIDIV20 455   2,48   0,55%
  • IDX80 106   0,83   0,79%
  • IDXV30 112   0,83   0,74%
  • IDXQ30 123   0,38   0,31%

Rupiah tersokong fundamental domestik


Senin, 19 September 2016 / 18:09 WIB
Rupiah tersokong fundamental domestik


Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah bertahan, meski data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis pekan lalu hasilnya positif. Dukungan fundamental menjadi salah satu kekuatan bagi mata uang Garuda.

Senin (19/9), di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,02% ke level Rp 13.152 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, kurs rupiah melemah 0,25% ke posisi Rp 13.164 per dollar AS.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, rupiah diuntungkan karena pesimisme pasar terdapat peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS. Fed Fund futures merilis peluang kenaikan suku bunga pada September ini hanya 20%. Sehingga, data pertumbuhan inflasi pun gagal mengangkat dollar AS.

"Ditambah lagi dari internal, rupiah mendapat sokongan fundamental dari penyerapan dana tax amnesty yang meningkat," ungkap Faisyal.

Meski demikian, secara umum, Faisyal menduga, pergerakan rupiah cenderung konsolidasi dengan kans menguat tipis. Sebab baik eksternal maupun internal semua sedang menanti hasil pertemuan The Fed pada Rabu (21/9) dan rapat Bank Indonesia pada Kamis (22/9).

"Masih serba tidak pasti, namun dengan fundamental yang kokoh dari dalam negeri maka rupiah punya kekuatan untuk bertahan," ujar Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×