Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelemahan dollar AS memicu rupiah semakin bertenaga. Di pasar spot Selasa (19/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,26% ke 13.136 dibanding sehari sebelumnya. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan, rupiah menguat 0,41% ke 13.150.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia, mengatakan, belum ada data signifikan yang mempengaruhi pergerakan rupiah. "Penguatan rupiah masih karena faktor eksternal, yakni melemahnya dollar AS," paparnya.
Penguatan dollar AS cenderung tertahan setelah inflasi AS bulan Maret berada di bawah proyeksi. Dari dalam negeri, investor asing masih menunjukkan kepercayaan, terbukti dengan terus masuknya aliran dana asing ke obligasi negara dalam lelang kemarin.
David melihat, rupiah masih sepi sentimen dari dalam negeri hingga pengumuman BI rate tanggal 21 April 2016. Analis PT Esandar Arthamas Berjangka Tonny Mariano melihat, rupiah cenderung stabil sejak The Fed mulai ragu menaikkan suku bunga.
Dollar AS tertekan dan mengangkat harga komoditas. Rupiah diuntungkan dari dua sisi, yakni koreksi USD dan penguatan harga komoditas.
Pada Rabu (20/4), Tonny memprediksi, rupiah menguat di kisaran 13.100-13.160. David menebak rupiah menguat di 13.100-13.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News