kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah terbantu spekulasi pengumuman FOMC


Rabu, 29 Juli 2015 / 19:56 WIB
Rupiah terbantu spekulasi pengumuman FOMC


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini. Analis menilai, ini merupakan siklus penguatan rupiah menjelang pengumuman hasil pertemuan bank sentral AS Federal Open Market Committe (FOMC) yang digelar 28-29 Juli ini.

Di pasar spot, Rabu (29/7), rupiah menguat tipis 0,07% menjadi Rp 13.456 per dollar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah naik 0,12% ke level Rp 13.444.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia menyatakan, secara historis, pergerakan rupiah selalu menguat menjelang FOMC meeting. 

Ini lantaran pelaku pasar memprediksi kemungkinan naiknya suku bunga AS di bulan September tidak terlalu besar. Langkah The Fed juga mungkin tertahan oleh AS yang masih kesulitan mencapai target inflasi di tengah penurunan harga komoditas dan pelemahan ekonomi global.

"Sementara dari dalam Indonesia, penguatan rupiah juga terbantu dengan lelang sukuk pemerintah yang melebihi target," ungkap Trian.

Sri Wahyudi Research and Analyst PT Fortis Asia Futures melihat penguatan rupiah masih terbatas. Penguatan tersebut disebabkan oleh melemahnya USD akibat data consumer confidence AS yang dirilis Selasa (28/7) masih negatif di angka 90,9 dari sebelumnya 99,8. 

"Ini menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen AS mengalami penurunan sehingga dollar AS terkoreksi," paparnya.

Pergerakan dollar cederung melemah menjelang FOMC lantaran ada ketidakpastian terkait kenaikan suku bunga The Fed. 

Jika dalam FOMC pejabat The Fed memberi pernyataan suku bunga naik tahun ini, dollar berpotensi menguat sehingga rupiah akan kembali melemah, demikian juga sebaliknya. 

Oleh karena itu, Wahyudi menilai pergerakan rupiah akan tergantung sinyal The Fed.

Sementara dari dalam negeri, rupiah masih sepi sentimen. Namun, tanggal 1 Agustus mendatang pemerintah akan mengumumkan inflasi bulan Juli yang diprediksi naik. Jika inflasi sesuai prediksi, data tersebut menurut Trian dapat menahan penguatan rupiah lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×