Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar positif terkait perang dagang China-Amerika Serikat (AS) yang segera memasuki babak penandatanganan perjanjian damai, berhasil mengangkat nilai tukar rupiah hari ini Selasa (5/11). Hari ini di pasar spot, rupiah menguat 0,32% menjadi Rp 13.969 per dollar AS. Menguatnya rupiah ini juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia yang menanjak 0,20% ke level 14.031 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia David Samual mengatakan, berita dari AS yang menyatakan akan segera dilakukan penandatanganan kesepakatan dagang China – AS meskipun belum semua hal disetujui menjadi katalis positif rupiah. Investor kembali membeli aset berisiko yang juga mendorong penguatan rupiah hari ini.
Baca Juga: IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada Rabu (6/11)
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, dari eksternal rupiah juga didukung oleh sentimen Reserve Bank of Australia yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 0,75%. Sementara dari domestik, menguatnya rupiah didorong oleh rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang sesuai dengan konsensus yakni 5,02% (yoy). Hal ini memperlihatkan pertumbuhan ekonomi kuartalan tetap tumbuh sebesar 3,06% sementara secara kumulatif tumbuh setara 5,04%.
David menambahkan, sentimen eksternal seperti pertemuan kesepakatan dagang mendominasi pergerakan rupiah. Akan ada rilis data ekonomi juga baik dari AS dan China seperti data neraca perdagangan yang akan diumumkan dan diharapkan dapat menjadi katalis positif.
Baca Juga: Harga SUN terus naik, penawaran lelang mencapai Rp 68 triliun
Untuk perdagangan besok, Ibrahim dan David sama-sama memproyeksikan rupiah akan kembali menguat. Ibrahim memproyeksikan rupiah akan menguat di rentang Rp 13.950- Rp 14.010. Sementara David memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 13.960 – Rp 14.050 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News