kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah stabil, peminat lelang SUN berpeluang naik


Jumat, 29 Januari 2016 / 07:43 WIB
Rupiah stabil, peminat lelang SUN berpeluang naik


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (2/2) diperkirakan masih banjir permintaan. Rupiah yang stabil menjadi daya tarik investor berburu obligasi di pasar primer.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebutkan, ada lima seri yang akan dilelang. Target indikatif Rp 12 triliun dan maksimal Rp 18 triliun.

Ada dua seri anyar, yaitu SPN03160503 dengan tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo 3 Mei 2016, dan seri SPN12170203 yang akan jatuh tempo per 3 Februari 2017. Tiga lainnya merupakan seri lawas. Seri FR0053 bertenor lima tahun ditawarkan dengan kupon 8,25%.

Lalu, seri FR0056 bertenor 10 tahun ditawarkan dengan kupon 8,37%. Terakhir, seri FR0073 yang jatuh tempo per 15 Mei 2031 dengan penawaran kupon 8,75%.

Analis PT Capital Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan, laju inflasi yang terkendali, serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan memicu ramainya permintaan. Ia menduga, lelang akan kelebihan permintaan alias oversubscribe sekitar 2-2,5 kali lipat dari target indikatif.

"Apalagi pemerintah membuka target maksimal yang diserap Rp 18 triliun. Artinya volume cukup besar," tutur Desmon, Kamis (28/1).

Menurutnya, investor asing masih akan mendominasi lelang tersebut. Selain itu, investor perbankan juga diperkirakan akan ikut masuk. Desmon memprediksi, pemerintah akan memberikan yield yang relatif stabil.

Perkiraannya, seri SPN03160503 akan mematok yield 6,3% hingga 6,7%. Lalu, seri SPN12170203 akan memberikan kupon 7,4%-7,7%. Seri FR0053 diprediksi memberikan yield 8,2%-8,5%. Lalu, seri FR0056 berkisar 8,4%-8,7%. Serta seri FR0073 sekitar 8,7% hingga 8,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×