Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/2), seiring meningkatnya ketidakpastian global akibat kebijakan tarif AS dan ketegangan negosiasi Rusia-Ukraina.
Mengutip Bloomberg pukul 09.04 WIB, rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.335 per dolar AS, melemah 0,35% dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 16.278 per dolar.
Baca Juga: Mulai Berlaku 1 Maret 2025, Berikut Rincian Aturan DHE SDA yang Baru
Penguatan dolar AS terjadi di tengah kekhawatiran pasar atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump serta ketidakpastian dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang tidak melibatkan Kyiv maupun negara-negara Eropa.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,02% ke 107,02.
Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,13% menjadi 151,88 per dolar AS, didukung oleh data produk domestik bruto (GDP) yang solid serta inflasi yang kuat, yang meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan.
Baca Juga: Pasar Asia Bersiap Sambut Keputusan Suku Bunga dan Harga Rumah China Hari Ini (19/2)
Poundsterling juga naik 0,08% ke level $1,2623 setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam dua bulan di $1,2641.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan damai tanpa keterlibatan langsung pemerintahnya. Ia bahkan menunda kunjungan ke Arab Saudi hingga 10 Maret guna menghindari legitimasi terhadap perundingan AS-Rusia.
Rusia pun memperketat syarat negosiasi, termasuk menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi keanggotaan Ukraina di NATO.
Pemerintahan Trump pada Selasa (18/2) menyatakan bahwa mereka sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Rusia guna mengakhiri perang di Ukraina.
Di tengah ketidakpastian global, investor kini menanti risalah pertemuan The Fed bulan Januari yang akan dirilis hari ini.
Dokumen tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai bagaimana pembuat kebijakan AS mempertimbangkan risiko perang dagang global.
Baca Juga: Dolar AS Terus Berfluktuasi Sejak Awal Tahun, Cermati Pengaruhnya ke Mata Uang Utama
Pasar telah memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 35 basis poin pada tahun 2025.
Namun, kebijakan tarif Trump yang semakin agresif terus menimbulkan volatilitas di pasar global, dengan pergerakan dolar AS diperkirakan tetap fluktuatif dalam beberapa bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News